Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

PLN Tingkatkan Bauran Energi Bersih Dukung NZE 2060

Rizky Fauzan , Jurnalis-Jum'at, 07 Oktober 2022 |11:03 WIB
PLN Tingkatkan Bauran Energi Bersih Dukung NZE 2060
Kompor listrik. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT PLN (Persero) menyampaikan bahwa akan terus menggenjot penggunaan kompor hingga kendaraan listrik demi mencapai net zero emission hingga tahun 2060.

Executive Vice President Perencanaan Korporat PLN Hot Martua Bakara mengatakan bahwa sektor kelistrikan telah mengambil porsi sekitar 15% dari total emisi Indonesia 200 juta ton per tahun.

Dia mengungkapkan apabila pemerintah tidak mengambil langkah cepat, total emisi Indonesia pada tahun 2060 mencapai 920 juta ton per tahun.

Melihat hal ini, PLN menyadari perkembangan global dalam kondisi disrupsi dengan adanya dekarbonisasi, desentralisasi dan digitalisasi.

 BACA JUGA:Ini Alasan PLN Matikan Listrik Pelanggan saat Hujan Deras

"Sampai dengan 2060 kalau tidak dilakukan apa-apa sekitar 5 kali lipat menjadi 920 juta ton per tahun," kata Bakara dalam webinar online energi bersih, dikutip Jumat (6/10/2022).

Dia membeberkan dari sisi dekarbonisasi, pihaknya harus mengambil sikap melakukan strategi dengan menyikapi perkembangan yang ada.

Untuk itu, dia mencoba melakukan sejumlah strategi mencapai net zero emission yang terdiri dari tiga pilar.

Pertama, menurut dia, tujuan jangka pendek yang dilakukan sejak tahun 2021-2030.

PLN mendukung pemerintah mencapai NCC 2030 dengan pengurangan sekitar 29%.

Kedua, jangka panjang dari tahun 2031-2060 yang bertujuan mencapai carbon neutral.

Tidak hanya itu, dia juga mendorong energi terbarukan dan sudah menerapkan teknologi baru penyimpanan baterai beserta interkoneksi yang akan masuk ke renewable energy, sehingga harus memiliki sistem kontrol kuat.

Di sisi lain, dia menilai, apabila PLN sudah menyiapkan semua itu.

Dia berharap agar masyarakat sebagai pelanggan harus beralih dari penggunaan energi fosil menjadi listrik.

"Salah satunya kita akan dorong penggunaan kompor induksi, kendaraan listrik, bertumbuhnya rooftop solar dan energy as a service, rec carbon credit dan skema perdagangan emisi," ucap Bakara.

Sebagaimana diketahui, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah telah melihat langsung kondisi di lapangan terkait dengan konversi gas elpiji 3 kilogram (kg) menjadi kompor listrik induksi.

Menurut Airlangga, program kompor listrik induksi saat ini masih merupakan uji coba atau prototipe sebanyak 2.000 unit dari rencana 300.000 unit yang akan dilaksanakan di Bali dan di Solo, Jawa Tengah.

“Hasil dari uji coba ini akan dilakukan evaluasi dan perbaikan-perbaikan,” ujar Airlangga dalam tayangan konferensi pers secara daring di YouTube Sekretariat Kabinet.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement