Share

PLN Akui Emisi Kendaraan Listrik 50% Lebih Rendah dari BBM

Rizky Fauzan, MNC Portal · Selasa 11 Oktober 2022 19:32 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 11 320 2685149 pln-akui-emisi-kendaraan-listrik-50-lebih-rendah-dari-bbm-vkjJjRVW5s.JPG

JAKARTA - PT PLN (Persero) menyampaikan bahwa penggunaan kendaraan listrik menekan emisi karbon.

Bahkan perusahaan listrik plat merah itu memiliki hitungan emisi bila kendaraan listrik melakukan pengisian daya menggunakan pembangkit berbahan bakar batu bara.

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa perhitungan emisi dari pemakaian kendaraan listrik (electric vehicle/EV) lebih rendah 50% daripada kendaraan berbasis bahan bakar minyak alias BBM.

Dia mengutarakan bahwa telah menguji pemakaian mobil listrik dari Jakarta sampai Bali tidak ada kendala apa pun.

 BACA JUGA:Ini Alasan PLN Matikan Listrik Pelanggan saat Hujan Deras

Adapun untuk biaya pemakaian kendaraan listrik hanya butuh 1/5 dari biaya bensin.

"Satu liter bensin dibutuhkan untuk 10 kilometer, sementara kendaraan listrik butuh 1,2 kwh-1,4 kwh untuk mencapai jarak 10 kilometer, sehingga 1 liter bensin sama dengan aja 1,5 liter listrik ekuivalen," ujar Darmawan saat Bincang Dua Puluh Bersama PLN, Selasa (11/10/2022).

"Emisi karbon 1 kwh listrik kalau dari batu bara tergantung, pembangkit ultra supercritical 860 gram, subcritical1100 gram, supercritical 1 kilogram. Jadi rata-rata 1 kilogram saja," tambahnya.

Sehingga emisi karbon kendaraan listrik per 10 kilometer yaitu sekitar 1,5 kilogram CO2. Sementara itu, dia mengatakan bahwa emisi karbon dari kendaraan berbasis BBM yakni 2,4 kilogram CO2.

Follow Berita Okezone di Google News

"Jadi kalau transportasi berbasis BBM ke listrik emisinya berkurang 50 persen saat ini. Tetapi dengan target karbon netral di tahun 2060, (emisinya) akan zero," tambahnya.

Darmawan menuturkan, satu liter bensin tidak semuanya berubah menjadi energi kinetik untuk menjalankan kendaraan, yakni hanya 15 persen saja. Selebihnya, sekitar 85 persen, berubah menjadi energi panas.

Berbeda dengan energi listrik bisa lebih banyak diubah menjadi energi kinetik karena menggunakan sistem induksi yang sangat efisien.

Dia pun mencontohkan kipas angin tidak memiliki knalpot.

"Maka dari PLTU efisiensi kita 60 persen, dari batu bara yang menjadi listrik hanya 40%, tapi dari listrik ke kinetik sangat efisien, BBM langsung jadi kinetik hanya 15%. Di sinilah akhirnya bagaimana satu liter bensin dibandingkan satu liter listrik ekuivalen bisa berbeda 50%, tapi ke depan akan berkurang jadi nol saat karbon netral tahun 2060," ucapnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini