Jika dilihat kinerja sepanjang tahun emiten bank digital kompak tertekan. Seperti saham Bank Jago (ARTO) yang terkoreksi 68,59% sejak awal tahun hingga penutupan hari Jumat lalu menjadi di level 5.025. Selanjutnya saham Allo Bank (BBHI) turun 58,38% menjadi 1.675.
Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai valuasi bank digital memang mahal. Sementara kenaikan harga saham bank digital pada tahun 2021 lalu terjadi akibat ekspektasi investor yang memproyeksikan kinerja bank digital akan melesat karena ditopang jangkauan layanan bank digital.
Namun di tahun ini fokus investor mulai bergeser ke sektor energi yang menjadi primadona saat krisis geopolitik. Di sisi lain, pembukaan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi membuat bank konvensional lebih menarik bagi investor.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)