Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mentan Minta Badan Karantina Buka Konsultasi Ekspor, Ini Tujuannya

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Selasa, 18 Oktober 2022 |16:46 WIB
Mentan Minta Badan Karantina Buka Konsultasi Ekspor, Ini Tujuannya
Mentan Syahrul Yasin Limpo. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan salah satu instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan para petani adalah dengan membuka pasar global dan melakukan ekspor.

Mengakselerasi hal tersebut, Mentan meminta Badan Karantina Pertanian (Barantan) untuk memberikan memberikan layanan konsultasi ekspor.

Di mana hal ini seperti membahas soal kebutuhan apa yang diminta oleh hingga bagaimana standar yang ditentukan oleh setiap negara.

 BACA JUGA:Ini Jurus Mentan Hadapi Ancaman Krisis Pangan Dunia

"Dalam momentum peringatan Hari Karantina Pertanian ini, saya perintahkan kepada seluruh jajaran Barantan untuk peduli terhadap permasalahan petani dan pelaku usaha dalam upaya meningkatan produksi, produktivitas dan mutu untuk capaian taget Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks)," ujar Mentan dalam arahannya pada peringatan Hari Barantan ke 145 tahun, Selasa (18/10/2022).

Mentan meminta seluruh UPT (Unit Pelaksana Teknis) Badan Karantina yang tersebar di berbagai daerah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang potensi komoditas yang bisa diekspor.

"Semua UPT berkewajiban memberikan layanan konsultasi ekspor baik melalui klinik ekspor di kantor UPT, Mobile, ataupun dalam bentuk pilot project cara budidaya yang baik sesuai protokol ekspor," sambungnya.

Mentan menjelaskan, Badan Karantina mempunyai peranan strategis dalam menentukan sebuah produk laku atau tidak dipasar internasional.

Karena setiap komoditas yang akan diekspor akan melelaui pengujian dan penelitian.

Sehingga jika pengujian tersebut kurang valid, maka akan berpengaruh terhadap kepercayaan negara luar terhadap komoditas yang dijual dari Indonesia.

"Tingkatkan kolaborasi lintas Kementerian dan Lembaga dalam pengamanan negara terhadap ancaman biosecurity, di antaranya berupa virus atau mikroba yang tidak kasat mata, yang dapat menganggu keberlanjutan pembangunan pertanian," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement