Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pencegahan Praktik Persaingan Usaha Tidak Sehat Melalui Program Kepatuhan Persaingan Usaha:

Opini , Jurnalis-Jum'at, 21 Oktober 2022 |19:31 WIB
Pencegahan Praktik Persaingan Usaha Tidak Sehat Melalui Program Kepatuhan Persaingan Usaha:
A
A
A

Halo pak, kenapa si XYZ (menyingkat nama sebuah perusahaan dari Jakarta) masuk ke customer saya di sini, seorang General Manager (GM) dari distributor di wilayah Palembang menelepon saya di kantor. Diujung telephone sana terus berkata “dia khan sudah punya wilayah kerja sendiri disana, jangan-jangan dia ingin juga buka kantor dan mulai berusaha di wilayah sini”, demikian sang GM meneruskan complaint-nya via telepon sambil terus meneruskan kekesalannya.

Peristiwa yang sama juga terjadi, “halo pak; saya minta ditertibkan dong si PT. OPQR yang masuk di wilayah sini, complaint yang sama datang dari distributor di Makassar”. Saya juga sudah menjelaskan panjang lebar via email ya pak! Mohon ditertibkan, kalau tidak saya juga akan bertransaksi - berjualan maksudnya - di Surabaya (dimana PT OPQR ini berkedudukan) supaya berimbang”.

Yang lebih menyakitkan lagi pak, dia koq bisa menawarkan harga yang lebih murah dari harga kami tawarin ya? Apakah Bapak dan team memberikan harga khusus (special price) kepada si OPQR? Jangan begitu dong pak, ini tidak adil rasanya! Kata si distributor Makassar – yang disaat itu owner-nya langsung -, si OPQR khan sudah mendapatkan privilege untuk buka kantor dan beroperasi di Surabaya, masak kemudian dia masuk lagi ke Makassar, lama-lama kasih dia semua aja pak! Si owner menumpahkan kekesalannya!

Saya mau complain pak, bagaimana si XYZ itu masuk di customer sawit saya pak? (maksudnya perusahaan yang memiliki pabrik dan perkebunan kelapa sawit). Saya khan sudah kontrak pengadaan dengan customer ini, koq si XYZ nyelonong aja? Macam mana ini pak? Dia mau ganggu saya disini, jangan sampai saya ganggu dia juga di Jakarta sana! Bapak sebagai principal seharusnya bisa memberikan teguran baik lisan maupun tertulis ke si XYZ, bila perlu kasih sanksi donk pak, biar fair! Kata-kata keras ini terus meluncur dari GM-nya distributor kami yang di Medan, NAD serta area Sumatra Utara dan sekitarnya. Makin sakit hati aku neeh, apa coba pak? Si GM bertanya, saya pun diam saja karena sadar beliau sedang tensi yang tinggi. Harga kawan itu lebih murah dari aku! pengen ku libas rasanya kalau ketemu orangnya itu, si GM keluar gaya Medan-nya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement