JAKARTA - Bulog atau BUMN Pangan diminta terus menjaga stabilitas pangan, khususnya dalam menjaga pasokan dan harga beras.
Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan RI Syailendra mengatakan BUMN Pangan perlu diperkuat dari sisi pembiayaan agar bisa menyerap maksimal produksi dari petani.
Namun demikian jika pengadaan pembiayaan untuk belanja ke petani ini melalui pinjaman dengan bunga komersil, maka menurutnya sangat memberatkan BUMN pangan itu sendiri.
BACA JUGA:Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, Bulog Aksi Berbagi Dukung Program Desa Sejahtera BUMN
"Hanya saja tidak serta merta menugaskan pengadaan beras kepada Bulog, tanpa diiringi instrumen pembiayaan bunga komersil yang rendah. Bila perlu pinjamkan modal untuk melakukan transaksi dan melakukan kontrak jangka
panjang,” ujar Syaliendra dalam diskusi virtual bersama PATAKA, Selasa (25/10/2022).
Syailendra menegaskan, saat ini sulit bagi BUMN Pangan atau Bulog untuk mencari pinjaman perbankan ke sana kemari dengan bunga yang rendah.
"Misalnya kita minta Bulog untuk off take hasil petani dengan harga bagus. Bulog dapat membeli harga tinggi di petani, jangan dipaksa dengan harga murah karena Susah bagi petani. Sama halnya Bulog membeli kedelai dengan bunga komersial tinggi jadi agak susah bergerak,” lanjut Syaliendra.