JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperkirakan ada 25 perusahaan negara yang bisa mengkontribusikan dividen kepada negara.
Perkiraan tersebut akan terjadi beberapa tahun kedepan.
Dia menjelaskan transformasi dengan mengurangi jumlah BUMN justru membuat banyak BUMN yang sehat.
Dengan begitu, banyak perseroan yang bisa memberikan dividen kepada negara.
BACA JUGA:Percepat Akselerasi Digital, Begini Permintaan Erick Thohir ke Telkom
"Kalau kita punya 30 (BUMN) yang dividen 25 (BUMN), kan kita bisa benchmarking dengan pemain global. Nah ini yang coba kita jaga," ujar Erick dalam gelaran Forum Road to G20 dengan Himpuni, Selasa (25/10/2022).
Perampingan BUMN, lanjut Erick, menjadi fokus utama pemegang saham. Pasalnya, jumlah perusahaan yang menjamur tidak sebanding dengan kontribusi yang diberikan.
Justru, banyak perseroan yang penyakitan alis tidak menguntungkan.
Dia mencatat sebelum memimpin Kementerian BUMN, ada 108 perusahaan negara yang masih beroperasi.
Namun, dari jumlah tersebut hanya 11 perseroan saja yang memberikan kontribusi kepada pemegang saham. Alhasil, jumlah itu dikurangi hingga menjadi 41 perusahaan.