TANGERANG – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan bahwa ekonomi biru atau ekonomi kelautan perlu diintegrasikan dengan ekonomi hijau untuk meningkatkan perekonomian nasional.
Meski saat ini ekonomi biru dinilai belum optimal.
“Kebijakan manajemen integrasi kelautan dan ekonomi biru perlu dilakukan langkah konkret, peningkatan kapasitas, inovatif teknologi, rencana kebijakan pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, penghasilan, ancaman bencana alam, dan ketahanan laut secara terintegrasi,” katanya di Atria Hotel Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Rabu (26/10/2022).
BACA JUGA:Ekonomi Biru Tawarkan Banyak Peluang Usaha, Investor Tertarik?
Menurutnya, Indonesia memiliki kemampuan yang baik dalam menciptakan ekonomi biru atau ekonomi kelautan. Salah satunya melalui pemanfaatan hutan mangrove.
Berdasarkan peta mangrove Indonesia, total hutan mangrove di Tanah Air berjumlah 31 juta hektare.
Angka tersebut mencakup sekitar 20% dari habitat mangrove dunia.
“Indonesia memiliki kemampuan ekosistem biru, melalui ekosistem mangrove itu memberikan pelayanan vital ekosistem untuk masyarakat lokal dan global,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, konsep ekonomi kelautan (ekonomi biru) merupakan hal yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
Maka dari itu, pemeliharaan ekosistem laut menjadi upaya fundamental demi keberlangsungan hidup masyarakat pesisir.
“Konsep ekonomi biru merupakan hal yang mendorong pertumbuhan ekonomi, penguatan ekosistem laut, fondasi ekonomi biru adalah ketahanan dan laut yang inklusif, laut yang bersih dan ekosistem laut yang sehat,” pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)