JAKARTA – Dua bendungan kering yakni Bendungan Ciawi dan Sukamahi di bagian hulu dilakukan oleh kementerian PUPR sebagai aksi penanganan banjir Jakarta. Pembangunan tersebut ditargetkan selesai akhir 2022.
Selain itu, dilakukan juga pembangunan Bendungan Sukamahi dengan daya tampung 1,68 juta m3 dengan luas area genangan 5,23 hektare untuk mereduksi banjir sebesar 15,47 m3/detik.
Pembangunan yang sudah direncanakan sejak 1990-an ini baru terelisasi tahun 2017. Total kontrak pembangunannya senilai Rp673,45 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya-Basuki KSO.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, penanganan banjir harus dilakukan secara menyeluruh dari hulu ke hilir salah satunya pembangunan bendungan di hulu sungai untuk menahan debit air sebelum dilepas ke hilir.
"Tugas dan fungsi seluruh pihak, perlu diterjemahkan di lapangan menjadi ‘Peran dan Tanggung jawab Bersama’," kata Menteri Basuki, Selasa, 25 Oktober 2022.
Sementara di bagian hilir, tengah dibangun Sudetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur yang akan mengalihkan debit Kali Ciliwung ke KBT sebesar 60 m3/detik. Dengan progres konstruksi mencapai 44,21%, sudetan ini direncanakan akan selesai pada April 2023.
Keberadaan Bendungan Ciawi, Bendungan Sukamahi, dan Sudetan Kali Ciliwung-KBT targetnya akan mampu mengurangi puncak debit banjir di Pintu Air Manggarai sebesar 21%.
Sedangkan untuk normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 33,69 km, pada tahun 2022 normalisasi direncanakan akan dilakukan sepanjang 1,2 km, namun baru bisa dikerjakan sepanjang 500 m karena masih terdapat lahan yang belum dibebaskan. Normalisasi Kali Ciliwung akan segera dilanjutkan setelah pembebasan lahan oleh Pemprov DKI.
Baca selengkapnya: Tangani Banjir Jakarta, Bendungan Kering di Ciawi dan Sukamahi Ditargetkan Selesai Akhir 2022
(Kurniasih Miftakhul Jannah)