JAKARTA - Kemenperin meyakini ekspor coklat tetap terjaga meski ada ancaman resesi tahun depan. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika optimis ekspor coklat tetap akan terjaga di tengah potensi resesi yang terutama dialami negara-negara Eropa pada 2023 mendatang.
“Beda sekali pola konsumsi coklat dengan produk lain. Kalau orang stres, dia akan banyak mengkonsumsi coklat sehingga kita tidak khawatir dengan pertumbuhan ekspornya,” katanya dilansir dari Antara, Sabtu (12/11/2022).
Dia menyebut sebanyak 85% produk kakao intermediate diekspor ke 96 negara atau volumenya mencapai 319,43 ribu ton dengan nilai mencapai USD1,08 miliar.
Kegiatan promosi terkait produk kakao Indonesia berkualitas tinggi pun akan terus dilakukan.
“Mudah-mudahan ini akan meningkatkan konsumsinya. Kita akan terus melakukan sosialisasi kemampuan Indonesia menghasilkan coklat berkualitas,” ucapnya.
Adapun pasar ekspor masih menjadi fokus utama industri kakao intermediate, sementara konsumsi dalam negeri diyakini akan terus bertumbuh seiring dengan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita.
Baca Juga: BuddyKu Fest: 'How To Get Your First 10k Follower'
Follow Berita Okezone di Google News