BALI - KTT G20 Bali sukses secara acara maupun komitmen. Adapun Deklarasi Pimpinan G20 yang diusulkan 11 working groups, 1 Inisiatif, dan 10 engagement group di bawah Track Sherpa sudah disepakati oleh pemimpin negara G20.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang dipercaya untuk memimpin Sherpa Track G20, membahas isu-isu ekonomi non-keuangan, yaitu seluruh isu yang menyangkut energi, pembangunan, pariwisata, ekonomi digital, pendidikan, tenaga kerja, pertanian, perdagangan, investasi, industri, kesehatan, anti korupsi, lingkungan, dan perubahan iklim.
“Saya bersyukur dan terharu, dengan segala dinamika, negosiasi alot, dan kerja keras Track Sherpa selama satu tahun telah terbayarkan. Semoga solusi yang ditawarkan bermanfaat untuk seluruh rakyat Indonesia dan negara-negara di dunia,” ujar Airlangga Hartarto, Kamis (17/11/2022).
Baca Juga:Â Cerita Unik Sri Mulyani Bertemu Mantan Menkeu yang Kini Jadi Perdana Menteri
Menurut Airlangga, Presidensi KTT G20 Indonesia terbilang tidak mudah, karena dimulai ketika pandemi Covid-19 yang masih berlangsung ditambah konflik Rusia dan Ukraina.
Bahkan, dapat dikatakan Presidensi G20 Indonesia, khususnya KTT G20 Bali merupakan presidensi terbesar sepanjang sejarah.Â
Karena dengan tercapainya deklarasi ini dan ditutupnya KTT G20 ini, maka Presidensi Indonesia dapat dikatakan sukses. Dalam penutupan tersebut, Presiden Jokowi telah menyerahkan palu tanda Presidensi G20 kepada Perdana Menteri India, Narendra Modi yang akan memimpin G20 satu tahun ke depan.
"Selamat kepada kepada India yang akan melanjutkan kepemimpinan presiden G20 berikutnya," ujarnya.
Baca Juga:Â Pasca-KTT G20, Sandiaga Hitung Jejak Karbon di Bali
Hal itu diketahui saat Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah kesepakatan yang berhasil dibuat bersama para pimpinan yang hadir saat menutup secara resmi perhelatan yang berlangsung di Bali, pada Rabu (16/11/2022) itu.
Presiden Jokowi juga mengaku merasa sangat terhormat dengan jabatan presidensi G20 Indonesia yang berlangsung selama satu tahun terakhir.
Pada sesi penutup itu, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
"Presidensi kami dimulai dengan harapan untuk menyatukan niat bersama dalam mewujudkan pemulihan dunia yang inklusif dari pandemi," kata Jokowi saat mengawali pidato penutupnya.
Follow Berita Okezone di Google News