JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno akan menghitung jejak karbon setelah perhelatan G20 di Bali. Upaya ini untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Sandiaga mengatakan, pihaknya telah berkolaborasi dengan salah satu starup yakni, jejakin.com yang merupakan penyedia aplikasi khusus untuk menghitung jejak karbon.
“Penghitungan carbon footprint atau jejak karbon ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Nantinya startup jejak.in akan menghitung berapa emisi karbon dari G-20. Selain itu, apakah forum g20 ini berhasil meng-offset atau mengimbangi emisi karbon,” kata Sandiaga, Kamis (17/11/2022).Â
Baca Juga:Â Pergerakan Kepulangan Pesawat Delegasi KTT G20 di Bandara Ngurah Rai
Nantinya, lanjut Sandi, hasil penghitungan jejak karbon ini disampaikan pada Asean Travel Forum di Februari 2023. Ini adalah gold standard dari event berkelas dunia, di mana sustainable tourism ini mengharuskan untuk memiliki konsep Green MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition).
Selain mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan menumbuh kembangkan iklim ekonomi kreatif di Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berupaya mewujudkan pariwisata berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Baca Juga:Â Sasar G20 hingga Negara Berkembang, BUMN 'Keroyokan' Perluas Pasar Teh RI
Sandiaga mengungkapkan, pengembangan pariwisata berkelanjutan merupakan hal yang sangat penting bagi upaya membangkitkan sektor parekraf dan membuka lapangan kerja di Indonesia.
Dirinya pun optimistis dan melihat ada sekitar tiga juta lapangan kerja yang bisa diciptakan melalui pariwisata berkelanjutan.
“Karena ini melingkupi sektor pertanian, industri perhotelan serta restoran dan kafe yang bisa onboard,” ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News