"Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan tumbuh 20 persen dari tahun 2021 menjadi USD 146 miliar pada tahun 2025 dan diprediksi mencapai USD 330 miliar pada tahun 2030," terangnya.
Angela yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital dan Kreatif itu menuturkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pada KTT G20 bahwa ekonomi digital adalah kunci masa depan perekonomian dunia dan menjadi pilar ketahanan di masa pandemi dengan kontribusi 15,5% terhadap produk domestik bruto (PDB) global serta membuka peluang bagi masyarakat kecil agar bisa menjadi bagian dari rantai pasok global.
"Oleh karena itu, sebagai lulusan dari STIE Indonesia Banking School, kalian adalah ujung tombak bagi pemerataan ekonomi Indonesia ke depan melalui inklusi keuangan, inovasi dan tata kelola keuangan digital dan fintech yang baik dan berkelanjutan," ucap Angela.
Lebih lanjut Angela menjelaskan, dengan akses keuangan yang merata, menurunnya biaya transaksi dan kemudahan transaksi semakin besar peluang usaha akan berkembang, sehingga akan banyak lapangan pekerjaan yang tercipta.
"Peluang digitalisasi di sektor keuangan juga sudah terlihat, dengan 5 dari 9 unicorn di Indonesia bergerak di bidang keuangan. Selain itu kita melihat prospek digitalisasi di sektor logistik, e-commerce, pariwisata dan juga kuliner kita juga melihat berbagai startup yang meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan akses kepada kesehatan dan pendidikan yang lebih mudah dan lebih terjangkau," paparnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)