Optimalisasi pemanfaatan gas bumi di era transisi energi tersebut bakal dibahas secara lebih komprehensif dalam 3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) di Nusa Dua, Badung, Bali, pada 23-25 November 2022.
Konvensi internasional yang digelar hibridi tu bakal dihadiri 120 pembicara nasional dan internasional dengan target peserta 10.000 peserta daring dan 1.200 peserta luring.
Ketua Organizing Committee IOG 2022 Mohammad Kemal mengatakan ajang IOG merupakan gelaran hibrid pertama setelah dua tahun sebelumnya dilakukan virtual. IOG Convention 2022, lanjutnya, menjadi salah satu poros penting dalam usaha mencapai target produksi minyak satu juta barel per hari dan gas 12 BSCFD pada 2030.
Ada tiga bagian besar konsep yang akan dibawakan dalam acara IOG 2022 yaitu Economic Recovery, Energy Security, dan Energy Transition. "Hal ini linear dengan program-program pemerintah dan target Indonesia yang lebih berkelanjutan," katanya.
Dia pun berharap rangkaian pembahasan dalam rangka meningkatkan produksi migas nasional dan transisi energi yang telah dilakukan oleh berbagai entitas dan asosiasi di sektor hulu migas, akan lebih ditajamkan lagi dalam kegiatan IOG 2022.
"Harapannya, di sisa tahun 2022 industri hulu migas sudah menyelesaikan hal-hal yang harus diperbaiki dan menyiapkan peluang 2023 untuk dapat dijalankan lebih baik," ujarnya.
Para pejabat negara yang dijadwalkan hadiri IOG 2022 antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.
(Dani Jumadil Akhir)