Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Emas Dunia Turun Dipicu Pembatasan Baru Covid-19 di China

Antara , Jurnalis-Selasa, 22 November 2022 |07:25 WIB
Harga Emas Dunia Turun Dipicu Pembatasan Baru Covid-19 di China
Harga emas hari ini. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Harga emas dunia turun di akhir perdagangan hari ini Selasa (22/11/2022), dengan memperpanjang kerugian untuk hari kelima berturut-turut menjadi berada di bawah level psikologis USD1.755.

Dikutip Antara, kemerosotan ini pun tertekan oleh greenback yang lebih kuat menyusul komentar hawkish pejabat Federal Reserve serta pembatasan baru Covid-19 di China.

Untuk ontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, tergelincir USD14,80 atau 0,84% menjadi ditutup pada 1.739,60 per ounce, setelah diperdagangkan di kisaran teratas sesi USD1.755,00 dan terendah di USD1.733,90.

Sedangkan pada logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 12,5 sen atau 0,6%, menjadi ditutup pada USD20,872 per ounce.

 BACA JUGA:Harga Emas Antam Terbaru Hari Ini per 21 November 2022

Platinum untuk pengiriman Januari naik USD3,60 atau 0,37%, menjadi ditutup pada USD987,90 per ounce.

Dalam pidatonya di Orange County Business Council di California pada Senin (21/11/2022), Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan bahwa Federal Reserve memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan terkait dengan kenaikan suku bunga.

Daly mengatakan tahap selanjutnya untuk Federal Reserve akan dalam banyak hal lebih sulit, dan bahwa menyesuaikan terlalu sedikit akan membuat inflasi terlalu tinggi.

Indeks Aktivitas Nasional Chicago Fed yang dirilis oleh Federal Reserve Chicago turun menjadi minus 0,05 pada Oktober dari 0,17 pada September, menambah tanda-tanda melemahnya aktivitas di tengah inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga.

Investor selanjutnya menunggu risalah pertemuan Federal Reserve sebelumnya yang akan dirilis pada Kamis (24/11/2022), dan kemungkinan akan memberikan lebih banyak wawasan tentang bagaimana bank sentral bermaksud melanjutkan kenaikan suku bunga.

Pembatasan baru COVID-19 di China juga telah memicu kekhawatiran atas prospek ekonomi global dan membuat pedagang menghindari mata uang berisiko, beralih ke mata uang safe-haven dolar, membuat harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement