Sebanyak 50.000 harga di seluruh dunia dikonversi menjadi dolar AS.
Mata uang AS telah melonjak tahun ini karena Federal Reserve menaikkan suku bunga dalam jumlah besar untuk mencoba menjinakkan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade.
Los Angeles dan San Francisco pindah ke 10 besar.
Penggerak naik terbesar adalah Moskow dan St Petersburg, yang masing-masing melonjak 88 dan 70 tempat karena harga melonjak di tengah sanksi Barat dan pasar energi yang apung mendukung rubel.
Upasana Dutt, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan "perang di Ukraina, sanksi Barat terhadap Rusia dan kebijakan nol-COVID China telah menyebabkan masalah rantai pasokan yang, dikombinasikan dengan kenaikan suku bunga dan pergeseran nilai tukar, telah mengakibatkan biaya- krisis hidup di seluruh dunia".
(Zuhirna Wulan Dilla)