JAKARTA - Kementerian Perdagangan telah melakukan berbagai upaya dalam mengendalikan inflasi khususnya menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
Sebab, momen Nataru rentan terhadap peningkatan inflasi karena tingginya permintaan.
"Terkait pengendalian inflasi khusus menjalang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, kami dari Kementerian Perdagangan, 2 Desember kemarin di Semarang kebutulan bersama sama dengan Menteri BUMN sudah melaksanakan rapat koordinasi nasional mengenai persiapan hari besar keagamaan nasional khususnya menghadapi Nataru," ujar Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKP) Kemendag Kasan dalam dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflsi Daerah, Senin (5/12/2022).
Dia mengatakan, dalam rapat tersebut Kemendag menekankan bahwa upaya yang telah dilakukan di antaranya, yang pertama, mengoptimalkan APBD untuk kegiatan subsidi transportasi dan operasi pasar atau pasar murah.
BACA JUGA:Jokowi Ingin Pengendalian Inflasi Ditangani seperti Pandemi Covid-19
Kedua, turun ke pasar untuk memastikan kelancaran arus logistik barang kebutuhan pokok pada periode Nataru.
Lalu yang ketiga, bersinergi dengan para kepala daerah.
Kemudian, Kasan menyampaikan, usai Rakonas, Menteri Perdagangan bersama Menteri BUMN juga telah melakukan peninjauan harga barang pokok di Pasar Semarang.
Di sela-sela kunjangan kerjanya, tutur Kasan, Menteri Perdagangan mengingatkan bahwa harga pangan sedang dalam tren kenaikan.
Sehingga harus waspada terhadap inflasi pada Desember 2022.
Lebih lanjut Kasan memaparkan, dari Rakonas persiapan Nataru yang telah dilakukan, terdapat beberapa kesimpulan. Pertama, secara umum menjelang Nataru ketersediaan Bapok cukup dan harga stabil.
Kedua, perum Bulog berkomitmen untuk terus menjaga kecukupan stok beras secara nasional sampai akhir tahun 2022 dan melakukan pendistribusian beras ke seluruh daerah melalui Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium.
Ketiga, Kementerian Perhubungan siap memprioritaskan angkutan barang kebutuhan pokok dan periode Nataru baik di jalan darat maupun pelabuhan.
Keempat, Satgas Pangan Polri siap untuk mengawal pasokan kebutuhan pokok ke seluruh wilayah Indonesia dan melakukan penindakan terhadap oknum pelaku usaha yang melakukan aksi spekulasj atau penimbunan.
Kelima, pelaku usaha siap memastikan kecukupan stok dan tidak melakukan aksi ambil untuk diluar batas kewajaran.
Kasan menambahkan, adapun komoditas yang perlu mejadi perhatian
(Zuhirna Wulan Dilla)