JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan soal nasib Jakarta saat Ibu Kota Negara resmi pindah ke Kalimantan Timur. Adapun perpindahan ini bukan hanya sekadar proyek.
"Bukan hanya membangun sebuah kota baru, tapi soal mengubah pola pikir para pembuat kebijakan, orang-orang Indonesia, juga para pelaku bisnis untuk bisa menciptakan pembangunan Indonesia sentris yang nyata di luar Jakarta. Terlebih ini sudah 77 Tahun lamanya Jakarta sentris," ujar Sri, dalam Workshop Recycling and Management of State Assets secara virtual di Jakarta, Rabu (8/12/2022).
Baca Juga:Â IKN Nusantara Jadi Katalis Perbaikan Ketimpangan Indonesia Barat dan Timur
Sri Mulyani mengatakan, perpindahan ini akan membawa tugas-tugas yang menantang. Bukan hanya soal pembiayaan, tetapi aspek-aspek lain seperti lingkungan, sosial, strategis untuk pengembangan ekonomi di masa depan, dan juga bagaimana koneksi dari IKN ini akan terus dikembangkan.
Baca Juga:Â Gambaran Penduduk, Fasilitas Sekolah hingga Kantor Kecamatan di Ibu Kota Baru
"Sementara di saat yang sama, memastikan bahwa Jakarta tidak akan menjadi penyok ataupun menjadi kurang berharga. Karena suka atau tidak, berbicara soal Jakarta, ini bukan hanya soal gedung-gedung pemerintah, tetapi juga aktivitas pemerintah yang menarik banyak multiplier yang tidak boleh diremehkan," ungkap Sri.
Jakarta yang juga akan didesain ulang, sehingga akan tetap terus hidup dan masih menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang kuat untuk Indonesia, juga menjadi penting.
Baca Juga: BuddyKu Fest: 'How To Get Your First 10k Follower'
Follow Berita Okezone di Google News