JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Arsjad Rasjid mengatakan ancaman resesi global masih menjadi tantangan terberat bagi pelaku usaha di 2023.
Hal tersebut setidaknya menimbulkan kekhawatiran berkurangnya permintaan global maupun domestik akibat perlambatan ekonomi yang akan terjadi. Terlebih untuk industri berorientasi ekspor yang akan berisiko untuk mengurangi bebean operasional salah satunya PHK.
"Tahun 2023 akan menjadi tahun yang tidak mudah karena masih ada gejolak ekonomi dan situasi global yang menantang. Pertumbuhan ekonomi global sendiri diprediksikan melambat, dari 2.9% ke 2.7% oleh IMF," ujar Arsjad dalam pernyataan tertulisnya, dikutip Jumat (30/12/2022).
Menurutnya saat banyak negara di dunia yang mengalami inflasi yang tinggi, serta ketegangan geopolitik yang belum kunjung usai, hal tersebut yang dikhawatirkan oleh para pelaku usaha dalam menghadapi pemulihan pasca pandemi tahun depan.
Namun demikian Arsjad menjelaskan untuk menghadapi tantangan global tahun depan tersebut pemerintah harus dapat memaksimalkan pangsa pasar domestik dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada untuk berkembang ditengah gejolak ekonomi global.
"Permintaan domestik Indonesia masih kuat, dimana berkontribusi sebesar 55% pada PDB Indonesia. Maka dari itu, selama daya beli konsumsi masyarakat dapat kita jaga, roda ekonomi Indonesia dapat terus berputar,” kata Arsjad.
Follow Berita Okezone di Google News