"Coba saat itu misalnya kita putuskan lockdown hitungan saya dalam 2 atau 3 minggu rakyat sudah gak bisa, gak memiliki peluang kecil untuk mencari nafkah semuanya ditutup. Negara tidak bisa memberikan bantuan kepada rakyat, apa yang terjadi rakyat pasti rusuh itu yang kita hitung. Sehingga kita putuskan saat itu tidak lock down," jelasnya.
Jokowi pun mengungkapkan bahwa dirinya sempat melakukan semedi selama tiga.
"Saya semedi tiga hari untuk memutuskan apa ini apa kita harus lock down atau tidak. Karena betul-betul sangat tidak memiliki pengalaman semuanya mengenai ini," jelas Jokowi.
"Dan pada diteken dari sisi pandemi pada saat yang sama diteken dari sisi ekonomi. Bayangkan penerimaan negara anjlok 16% padahal belanja harus naik 12% gimana coba?," imbuhnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)