Share

Harga Minyak Dunia Naik Usai Pelonggaran Kebijakan China

Zuhirna Wulan Dilla, Okezone · Jum'at 27 Januari 2023 07:28 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 27 320 2753931 harga-minyak-dunia-naik-usai-pelonggaran-kebijakan-china-dTcYxAL9V5.JPG Harga minyak dunia naik hari ini. (Foto: Reuters)

JAKARTA - Harga minyak dunia menguat pada akhir perdagangan Jumat (27/1/2023) di tengah ekspektasi permintaan global.

Dikutip Antara, kini importir minyak utama China membuka kembali ekonominya. 

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret terangkat 86 sen atau 1,07%, menjadi menetap di USD81,01 per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret bertambah USD1,35 dolar atau 1,57%, menjadi ditutup pada USD87,47 per barel di London ICE Futures Exchange.

 BACA JUGA:Harga Minyak Dunia Stabil di Level USD80/Barel, Ini Penyebabnya

Perekonomian AS tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal keempat, tetapi ukuran permintaan domestik naik pada laju paling lambat dalam 2,5 tahun, mencerminkan biaya pinjaman yang lebih tinggi.

Departemen Perdagangan AS melaporkan  bahwa produk domestik bruto AS meningkat pada tingkat tahunan 2,9% pada kuartal keempat 2022, di atas konsensus.

"Harga minyak mentah mendapat dorongan tak terduga dari ekonomi AS yang tidak ingin hancur," kata Analis Pasar Senior di perusahaan data dan analitik OANDA, Edward Moya.

Persediaan minyak mentah AS naik tipis 533.000 barel menjadi 448,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 20 Januari, kata Badan Informasi Energi AS (EIA).

Itu jauh dari perkiraan kenaikan 1 juta barel, meskipun EIA mengatakan stok minyak mentah berada pada level tertinggi sejak Juni 2021.

 

Follow Berita Okezone di Google News

China telah melonggarkan pembatasan Covid-19 yang ketat bulan ini, dengan Beijing membuka kembali perbatasan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.

"Pembukaan kembali China mendukung prospek permintaan," kata analis UBS, Giovanni Staunovo.

"Juga, para pelaku pasar dengan cermat melacak pertemuan JMMC (Joint Ministerial Monitoring Committee) OPEC+ yang akan datang dan embargo UE (Uni Eropa) pada produk olahan," kata Staunovo.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, termasuk Rusia, secara kolektif dikenal sebagai OPEC+.

Pertemuan panel menteri OPEC+ pada 1 Februari kemungkinan akan mendukung tingkat produksi kelompok produsen minyak saat ini, kata sumber OPEC+.

Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan hampir tidak bergerak di atas 2,0% tahun ini, jajak pendapat Reuters dari para ekonom menunjukkan, mengindikasikan kemungkinan penurunan peringkat lebih lanjut. Itu bertentangan dengan optimisme yang meluas di pasar sejak awal tahun.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini