JAKARTA- Menguak asal usul sebutan goceng, ceban, dan gocap menarik untuk dibahas. Apalagi, beberapa tahun terakhir dalam bidang ekonomi mungkin tak asing bahasa gaul dalam menyebutkan mata uang negara.
Salah satunya pada mata uang Rupiah dengan sebutan goceng untuk pecahan Rp5000, ceban untuk R10.000, dan gocap yakni Rp50.000. Hal ini berawal dari bahasa luar yang masuk ke Indonesia seperti warga Tionghoa atau China.
Keberadaan masyarakat keturunan China menjadi salah satu menguak asal usul sebutan sebutan goceng, ceban, dan gocap. Awalnya, warga Tionghoa sukses menjadi pedagang yang dekat dengan kelas menengah ke bawah maka kata-kata ini pun merakyat. Pada mulanya kata-kata ini berkembang di ibukota Jakarta dan kota-kota besar lainnya yang menjadi kantong etnis Tionghoa, seperti Medan, Riau dan Kepri, Bangka Belitung, Palembang, Pontianak, Tarakan, Surabaya dan Makassar.