JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mengantongi laba bersih Rp4,26 triliun pada 2022. Laba bersih BRIS tumbuh 40,68% year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp3,02 triliun.
Kenaikan laba ditopang peningkatan pendapatan penyaluran pembiayaan total mencapai Rp20,46 triliun. Capaian itu meningkat 9,98% yoy dari periode sama tahun 2021 di level Rp18,60 triliun.
Pos pendapatan yang mendominasi berasal dari pendapatan piutang sebesar Rp12,23 triliun, terdiri dari Murabahah senilai Rp11,35 triliun, Istishna Rp332 juta, dan Ujrah Rp877,08 miliar
Pendapatan bagi hasil total mencapai Rp4,86 triliun, yang didominasi Musyarakah senilai Rp4,72 triliun, dan Mudharabah Rp142,25 miliar. BRIS juga membukukan pemasukan dari pendapatan sewa Rp122,25 miliar, dan lainnya Rp3,24 triliun.
Sepanjang 2022 BRIS tercatat menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp207,70 triliun, atau tumbuh 21,26% yoy. Adapun dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp261,49 triliun yang naik 12,11% yoy.
Perseroan memiliki cash coverage 183,12% yang tumbuh 34,25%, dengan persentase pembiayaan macet atau non-performing financing (NPF) kotor sebesar 2,42% atau turun 0,51% yoy. Sementara NPF bersih juga turun menjadi 0,57%.