Adapun terkait insiden tersebut, Adita mengatakan bahwa insiden tersebut saat ini tidak terlalu mempengaruhi investor asing yang akan berinvestasi di sektor penerbangan di Indonesia.
Menurutnya, hal tersebut lantaran pihak investor dapat melihat lokasi mana saja yang memungkinkan mereka untuk menginvestasikannya.
"Kalau menurut kami situasi di Papua, saya rasa memang selama ini terjadi hal-hal seperti itu dan sampai saat ini kami melihat tidak ada penurunan ya dalam minat investor untuk masuk," katanya.
"Tentu investor akan melihat daerah atau wilayah mana yang memang memungkinkan untuk mereka melakukan penanaman modalnya ke sana. Seperti rencana untuk bisa masuk di Kertajati, kemudian di Kualanamu oleh India," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)