JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa untuk tahun 2024 awal, diperkirakan defisit APBN akan semakin menurun.
"Defisit akan makin menurun pada level 2,16-2,64% dari PDB, dengan primary balance mendekati 0," ujar Sri dalam konferensi pers yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (20/2/2023).
Pemerintah, sebut dia, juga akan terus memfokuskan pada infrastruktur karena ini akan meningkatkan produktivitas dan daya saing dari perekonomian Indonesia.
BACA JUGA:Sri Mulyani Ungkap Kekuatan RI untuk Energi Terbarukan, dari Panas Bumi hingga 800 Sungai
"Dengan landasan itu, maka pada tahun depan, kita perkirakan anggaran akan dijaga," ungkap Sri.
Di satu sisi, pendapatan negara akan tetap tumbuh dengan tax ratio yang terus meningkat.
Serta belanja negara yang akan dijaga secara disiplin namun dengan prioritas sesuai dengan agenda nasional.
"Kita juga akan menggunakan insentif fiskal dalam bentuk tax holiday, super deduction untuk research, untuk vokasi, dan juga tax allowance di dalam rangka untuk mendukung berbagai transformasi industri terutama yang berbasis sumber daya alam (SDA), yang memperkuat ekosistem industri otomotif yang berbasiskan elektrik dan baterai. Ini menjadi salah satu upaya yang akan dilakukan tahun ini dan tahun depan," jelasnya.
Sri menambahkan, dari sisi investasi, pemerintah juga perlu meningkatkan dukungan agar investasi meningkat secara signifikan pada tahun ini dan tahun depan.
"Ini dilakukan melalui berbagai perubahan regulasi yang sudah dicapai sehingga fokusnya di tahun 2024 adalah pelaksanaan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, UU P2SK, UU HPP, dan UU HKPD," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)