PEKALONGAN – Persoalan sampah menjadi isulingkungan serius di setiap negara, di tengah peningkatan aktivitas masyarakatkota yang padat.Kondisi perkotaaan juga dinilai tidak diimbangi dengan jumlah tempat pembuangan sampah yang memadai.
BRI melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (CorporateSocial Responsibility/CSR) terus melakukan berbagai inisiatif dalammengatasi persoalan sampah melalui program-program yang secara nyata dapatmembantu mengatasi masalah sampah di wilayah perkotaan atau wilayah padatpenduduk.
Salah satunya melalui Gerakan Anti Sampah “Yok Kita Gas”yaitu program pengelolaan sampah terpadu yang terintegrasi denganprogram-program BRI lainnya.
Untuk iplementasi Gerakan Anti Sampah “YokKita Gas” dilakukan di Pasar sebagai salah satu pusat aktivitas ekonomi masayarakat.Gerakan ini sekaligus memperingati Hari Peduli Sampah setiap 21 Februari 2023 dan dilakukan di berbagai pasar di wilayah Semarang, Malang, Bandung,Surabaya dan Denpasar.
“Kami menyadari bahwa Pasar merupakan salah satu saranapublik tempat berlangsungnya aktivitas ekonomi masyarakat, dimana aktivitas diPasar menimbulkan sampah setiap hari. Oleh Karena itu kami mengajak pedagangmaupun masyarakat yang beraktivitas di Pasar untuk menjaga kebersihan pasardimana sampah yang dihasilkan dapat dipilah dan diolah dengan tepat” ungkap CorporateSecretary BRI Aestika Oryza Gunarto dikutip dari keterangan resmi, Kamis (22/2/2023).
Dia juga mengatakan kalau di Pasar Kesesi BRI Peduli menyalurkan bantuan berupapenyediaan Tempat Sampah Terpilah, mesin daur ulang sampah, pemberian shoppingbag kepada pembeli, dan sekaligus juga melaksanakan kegiatan pelatihanpengelolaan sampah serta kegiatan bersih bersih pasar sebagai bentuk dukunganuntuk menjaga kondisi lingkungan pasar yang sehat.
“Melalui berbagai kegiatan tersebut diharapkan Pasar Kesesimenjadi Pasar yang sehat dan menjadi percontohan bagi pasar-pasar lainnya diPekalongan. Kami terus mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk bijak dalammengelola sampah sehingga lingkungan Pasar dapat terjaga,” imbuhnya.Sementara itu, Kepala Pasar Kesesi, M. Anigusyono mengungkapkan, saat ini terdapat 934 pedagang yang berjualan di Pasar Kesesi,Pekalongan. Para pedagang umumnya berjualan pakaian, sembako, sayur-sayuran,buah-buahan dan kebutuhan pokok lainnya.
“Kami menyambut baik gerakan anti sampah yang digalakan BRIdan kami berterima kasih kepada BRI yang sudah memberikan edukasi di Pasarkami. Hal ini tentu sangat membantu kami pengelola pasar untuk bersama samaberkolaborasi mengedukasi masyarakat yang mengunjungi pasar, maupun parapedagang untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan di lingkungan Pasar," ungkapnya.
Asetika menambahkan, BRI Peduli juga turut mendukungaktivitas di pasar sebagai pusat ekonomi masyarakat dengan menyalurkan bantuansarana prasarana pengembangan bagi 12 (dua belas) pasar di KabupatenPekalongan.
“Semoga bantuan ini bisa mendukung kegiatan pasar di wilayahPekalongan dan dapat membantu memajukan ekonomi masyarakat Pekalongan” ucapnya.
Diketahui, sesuai arahan Menteri Badan Usaha MilikNegara (BUMN) RI, program TJSL atau CSR BUMN diharapkan dapat fokus danberdampak positif bagi lingkungan.
Sampah yang dibuang diharapkan dapatdikelola dan dimanfaatkan untuk menjadi energi listrik, didaur ulang menjadiindustri kertas, dimanfaatkan untuk campuran aspal, bahan baku plastik atauuntuk jenis organik, bisa dikelola menjadi kompos atau sumber energi listrik.
“Pengelolaan sampah yang berkelanjutan pada akhirnya dapatmeningkatkan kesehatan masyarakat, energi bersih dan terjangkau, serta membantupenanganan perubahan iklim," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)