Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Deretan Arsitek Perempuan Indonesia Terbaik

Nevriza Wahyu Utami , Jurnalis-Rabu, 08 Maret 2023 |11:38 WIB
Deretan Arsitek Perempuan Indonesia Terbaik
Deretan arsitek perempuan terbaik Indonesia (Foto: sampaijauh.com)
A
A
A

JAKARTA - Deretan arsitek perempuan terbaik yang ada di Indonesia. Sepak terjang arsitek perempuan hebat Indonesia sudah tak diragukan lagi.

Mereka mampu membuktikan bahwa perempuan dapat berprestasi di bidang arsitektur dan mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional melalui karya yang luar biasa. Berikut adalah 5 arsitek perempuan Indonesia terbaik.

1. Daliana Suryawinata

Daliana Suryawinata atau biasa disapa Dana merupakan arsitek perempuan Indonesia dengan karya fenomenal. Ia dikenal dengan arsitek urban planner. Awalnya ia bercita-cita menjadi seorang komikus atau graphic designer. Namun, sang ibu menginginkannya berkuliah di di jurusan arsitektur. Perempuan asal Jakarta itu menempuh pendidikan sarjana arsitektur di Universitas Tarumanegara. Setelah lulus, Dana melanjutkan pendidikan S2 di Berlage Institute, Belanda.

Ia bersama suami, Florian Heinzelmann, mendirikan kantor konsultan arsitek yang bernama Suryawinata Heinzelmann Architecture and Urbanism (SHAU) pada 2009. Kantor tersebut berlokasi di Rotterdam-Belanda, Munich-Jerman, dan Bandung-Indonesia. Melalui karya terbarunya yang diberi nama Microlibrary Warak Kayu, Dana berhasil meraih penghargaan internasional Architizer A+Award 2020 untuk kategori Institutional-Libraries. Satu tahun kemudian, karyanya itu kembali memenangkan penghargaan bergengsi, yaitu Building of the Year 2021 dari ArchDaily.

2. Wendy Djuhara

Arsitektur perempuan hebat Indonesia selanjutnya adalah Wendy Djuhara. Setelah lulus dari Universitas Parahyangan pada 1988, Wendy mengawali kariernya dengan bekerja sebagai arsitek di Paramita Abirama Istasadhya (PAI) selama kurang lebih 10 tahun. Selain itu, ia juga aktif dalam Forum Arsitek Muda Indonesia. Kemudian ia mendirikan firma arsitektur yang diberi nama Djuhara-Djuhara pada 1998 bersama sang suami, Ahmad Djuhara.

Berkarier sebagai arsitek sangat lama, Wendy menghasilkan beberapa prestasi yang membanggakan. Arsitek perempuan ini pernah mendapatkan beberapa penghargaan kelas internasional. Salah satu karya arsitekturnya yang fenomenal adalah desain Sekolah Taman Kanak-kanak “Shining Star School” pada 2010. Karya tersebut berhasil mendapatkan penghargaan World Architecture Festival Barcelona.

3. Avianti Armand

Selain menekuni dunia arsitek, Avianti Armand merupakan seorang penulis, kurator, dan juga penyair. Setelah lulus dari Universitas Indonesia, Avianti mulai mengawali karier arsitekturnya di Grahacipta Hadiprana dan bekerja untuk Andra Matin hingga tahun 2009. Avianti mendirikan studionya sendiri yang diberi nama Avianti Armand Studio. Semenjak itu, Avianti Armand makin aktif menulis dan menerbitkan puisi, esai, dan cerita pendek.

Avianti sempat beberapa kali berperan sebagai kurator dalam berbagai tulisan seputar arsitektur, di antaranya: “Ruang Tinggal Dalam Kota” (2010); “Pameran Nasional Arsitek Muda Indonesia” (2010); dan “Andramatin: A Sequel” (2012). Arsitek perempuan kelahiran 1969 ini berhasil menyabet penghargaan dari Ikatan Arsitektur Award pada 2008 dengan karyanya yang diberi nama Rumah Kampung. Avianti membuktikan bahwa berprofesi sebagai arsitek dan seorang penulis bisa menghasilkan karya yang mengesankan.

4. Imelda Akmal

Selain Avianti Armand, Imelda Akmal juga seorang arsitek perempuan yang sekaligus menekuni profesi sebagai penulis. Imelda adalah lulusan sarjana dari Universitas Trisakti jurusan arsitektur. Kemudian ia melanjutkan studi double degree, yaitu jurusan interior di Melbourne Institute of Technology, Australia dan memperoleh gelar MBA di Swinburne University.

Imelda Akmal mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang arsitektur pada 2004 yang bernama Imelda Akmal Architecture Writer Studio. Ia dikenal karena keberhasilannya memperkenalkan dunia arsitektur melalui sebuah buku hingga ke dunia internasional. Sebut saja majalah tersohor di Indonesia, Archinesia Bookgazine. Melalui majalah tersebut, ia mengulas tentang profil arsitek Indonesia beserta karya-karyanya.

5. Nabila Larasati Pranoto

Nabila Larasati Pranoto merupakan arsitek muda yang prestasinya tak kalah membanggakan. Lulusan Singapore University of Technology and Design ini pernah mengharumkan nama Indonesia melalui ajang penghargaan arsitektur tingkat internasional. Nabila berhasil mendapatkan penghargaan bergengsi tahunan di bidang arsitektur lingkungan oleh Jacques Rougerie Foundation, Prancis. Karyanya berjudul “A Living Organism”, terinspirasi dari keprihatinan global warming. Dari karyanya itu, Nabila sukses memperoleh penghargaan internasional bergengsi Coup de Coeur Award kategori “Architecture and Sea Level Rise”. Ia berhasil mengalahkan peserta lain dari Denmark, Amerika Serikat, India, Namibia, dan Perancis.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement