JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih berada di zona merah pada awal perdagangan pekan ini. Indeks saham akan berada di level 6.750–6.865.
Pengamat Pasar Modal William Hartanto menerangkan bahwa IHSG terbukti gagal menguji resistance di level 6.800. Maka arahnya adalah melemah lagi.
"Kombinasi antara perdagangan yang sepi, dan sentimen Fed rate kembali menekan IHSG," tulis William dalam analisisnya, Senin (13/3/2023).
Menurut William, IHSG sudah tidak lagi berada pada tren sideways sejak ditembusnya level 6.800 yang sebelumnya adalah support. Tekanan bertambah dengan kembali terkoreksinya saham-saham sektor pertambangan.
"Masih jauh dari kata reversal, namun terbuka potensi untuk IHSG mencapai bottoming dalam waktu dekat," katanya.
Nilai transaksi yang sepi menjadi salah satu keuntungan bagi IHSG yang secara langsung menunjukkan bahwa pasar tidak merespon sentimen negatif dengan panic selling.
"Sehingga walaupun pelemahan masih mungkin untuk berlanjut, namun menjadi pelemahan yang sebaiknya tidak dilewatkan," imbuh dia.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah sebesar 34.49 poin atau 0.51% menuju 6.765,30 pada perdagangan hari Jumat 10 Maret 2023.
Sebanyak 164 saham menguat, 370 saham menurun, dan 208 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin.
Nilai transaksi mencapai Rp9.263 triliun (all market). Nilai transaksi mengalami peningkatan dibanding nilai transaksi sebelumnya.
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal.
BBRI, buy, support 4730, resistance 5000.
GGRM, buy, support 25150, resistance 27450.
BSDE, buy, support 925, resistance 1020.
MIKA, buy, support 2940, resistance 3200.
(Feby Novalius)