Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ketar-ketir soal Kondisi Beras Jelang Ramadhan, Mendag: Saya Agak Khawatir

Advenia Elisabeth , Jurnalis-Rabu, 15 Maret 2023 |18:31 WIB
Ketar-ketir soal Kondisi Beras Jelang Ramadhan, Mendag: Saya Agak Khawatir
Beras. (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merasa khawatir terkait gejolak naiknya harga beras saat ini mengingat sebentar lagi sudah mendekati momen Ramadhan.

"Menjelang Ramadhan ini terus terang saya agak khawatir juga biasanya perasaan ini enggak ada tapi kali ini ada," ungkapnya saat Rapat Kerja Dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (15/3/2023).

 BACA JUGA:

Dia tidak menampik bahwa berdasarkan data BPS tingkat inflasi umum di Indonesia pada Februari 2023 menunjukkan penurunan dibandingkan bulan sebelumnya yaitu sebesar 0,16%.

Sementara itu inflasi pangan bergejolak pada Februari 2023 sebesar 0,28%. Adapun komoditas yang memberi andil pada inflasi tersebut adalah beras.

"Jika melihat data ini, saya optimis namun melihat realita di lapangan, rasa khawatir tetap ada," imbuhnya.

Dia mengatakan, tingginya harga beras belum berhasil diturunkan sampai hari ini. Bahkan cenderung bisa naik. Walaupun surplus banyak, namun berdasarkan laporan yang ia dapat, kenaikan beras sudah sampai Rp1.000 per kilogram (kg) atau dibanderol di atas Rp9.000 per kg.

Selain itu, harga gabah di pasar juga sudah tembus Rp6.000 per kg. Bahkan dibeberapa pasar, harga segitu belum tentu dapat.

"Beras ini belum berhasil kita turunkan sampai hari ini. Bahkan cenderung bisa naik," jelasnya.

Oleh karena itu, berdasarkan hasil rapat dengan Presiden Jokowi, jika kondisi di lapangan masih terus terjadi seperti sekarang ini, maka pemerintah akan kembali melakukan impor beras sebanyak 500 ribu ton.

"Kemarin (rapat) dipimpin presiden kita sudah memutuskan kapanpun diperlukan kita bisa masuk lagi (impor) sebanyak 500 ribu ton. Karena stok Bulog itu biasanya 2,2 juta ton sekarang kalau saya nggak salah mungkin tinggal 300 ribu ton," katanya.

Perihal impor beras ini, Mendag menuturkan, pada dasarnya ia tidak setuju. Namun jika keadaan mendesak, apa boleh buat.

Kendati demikian, langkah pemberlakuan impor ini masih rencana mengingat sekarang sedang masuk panen raya.

"Walaupun berat terasa, ini sebenarnya saya tidak setuju impor. Impor itu karena kita tidak ada pilihan maka diputuskan kembali 500 ribu ton tapi kapanpun diperlukan. Karena sekarang sedang panen raya," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement