Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Fakta Kebangkrutan Silicon Valley Bank, Disorot Jokowi hingga Sri Mulyani

Hana Wahyuti , Jurnalis-Sabtu, 18 Maret 2023 |05:34 WIB
5 Fakta Kebangkrutan Silicon Valley Bank, Disorot Jokowi hingga Sri Mulyani
Silicon Valley Bank bangkrut (Foto: freepik)
A
A
A

JAKARTA - Fakta kebangkrutan Silicon Valey Bank menjadi sorotan Presiden Republik Indonesia Jokowi, Sri Mulyani hingga Luhut Pandjaitan. Penutupan Silicon Valley Bank (SVB) California yang membuat gejolak pasar keuangan di Amerika Serikat (AS) saat ini.

Adapun SVB sebenarnya merupakan bank regional dengan aset yang relatif kecil di AS, yakni hanya USD200 miliar, dibandingkan dengan jumlah aset perbankan AS yang bisa mencapai USD1,3 kuadriliun.

Okezone pun merangkum fakta fakta kebangkrutan SVB yang disoroti oleh Jokowi, Sri Mulyani hingga Luhut, Sabtu(18/3/2023):

1. Jokowi Mewaspadai dampak kebangkrutan SVB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut mewaspadai dampak kebangkrutan bank di Amerika Serikat (AS), Silicon Valley Bank. Menurutnya, hal ini menjadi contoh bahwa perekonomian sangat sulit diprediksi sekarang ini.

"Kita tahu baru sehari, dua hari, tiga hari yang lalu hal-hal yang tidak terduga muncul. Ada kebangkrutan bank di Amerika, Silicon Valley Bank. Semuanya ngeri begitu ada satu bank yang bangkrut. Muncul lagi belum dua hari muncul lagi bank berikutnya yang kolaps Signature Bank. Semua negara sekarang ini menunggu efek dominonya akan ke mana," ungkapnya, dalam sambutannya di Business Matching Produk Dalam Negeri, yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (15/3/2023).

Dia menilai kegentingan global masih menjadi ancaman yang tidak ringan. Khususnya terkait ketidakpastian global yang sulit diprediksi.

"Kita semuanya harus menyadari bahwa kegentingan global itu masih merupakan sebuah ancaman yang tidak ringan. Ketidakpastian global juga memunculkan resiko-resiko yang sulit diprediksi dan sulit kita hitung," kata Jokowi.

2. SVB Membuat Gejolak Pasar Keuangan di Amerika Serikat

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mewaspadai penutupan Silicon Valley Bank (SVB) California yang membuat gejolak pasar keuangan di Amerika Serikat (AS) saat ini.

"Pasalnya, transmisi dari persepsi dan psikologi bisa menimbulkan situasi yang cukup signifikan bagi sektor keuangan seperti yang kita lihat di AS," ucap Sri Mulyani dikutip Antara di Jakarta, Selasa (14/3/2023).

3. Harapan Sri Mulyani

Maka itu, Sri Mulyani berharap Negeri Paman Sam bisa segera menstabilkan sektor keuangannya karena akan mempengaruhi perekonomian global. Apalagi saat ini arah kebijakan Bank Sentral AS, The Fed masih akan hawkish lantaran kondisi inflasi AS yang masih tinggi.

Kendati begitu, ia menilai bank tersebut mampu memberikan guncangan yang signifikan dari sisi kepercayaan deposan di AS, sehingga menjadi suatu pelajaran yang perlu untuk dicermati bahwa sebuah bank kecil dalam posisi tertentu bisa menimbulkan persepsi sistemik.

4. Luhut tak menduga adanya kebangkrutan SVB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal Sillicon Valley Bank (SVB) bangkrut. Menurutnya hal itu tidak pernah ada yang menduga.

Meski begitu Luhut pede dengan modal kapital perbankan Indonesia yang sejauh ini masih relatif bagus dibandingkan dengan perbankan di Amerika Serikat.

"Saya lihat ini nilai liquidity coverage ratio (LCR) di Indonesia itu 234%, masih tinggi, US itu 148%, kemudian Jepang 135%, China 132%, dan Eropa 120%. Jadi Indonesia masih tinggi sekali," katanya usai menghadiri acara Indonesia Leading Economic Forum 2023 di Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Meski begitu, ia mengingatkan agar Indonesia tetap berhati-hati dengan keadaan saat ini dan tidak boleh jumawa meski keadaan Indonesia sedang dalam kondisi baik.

"Kita harus berhati-hati menghadapi ini, tidak boleh jumawa," katanya.

5. Efek kebangkrutan SVB pada Startup

Kebangkrutan Silicon Valley Bank berdampak pada industri perusahaan rintisan alias Startup. Perusahaan startup kesulitan mencari pendanaan karena Silicon Valley Bank (SVB) tiba-tiba bangkrut.

Silicon Valley Bank merupakan banyak membiayai perusahaan startup di Amerika dan menyimpan uang bagi banyak perusahaan perusahaan startup.

Perusahaan Startup dibutuhkan pada saat masa pandemi di mana para masyarakat melakukan transaksi jual ataupun beli melalui Online. Hal ini juga terjadi pada saat ekonomi dengan bunga yang rendah yang terjadi pada masa pandemi.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement