Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

IMF Setujui Pinjaman Rp233,5 Triliun untuk Ukraina

Hana Wahyuti , Jurnalis-Minggu, 02 April 2023 |06:47 WIB
IMF Setujui Pinjaman Rp233,5 Triliun untuk Ukraina
IMF. (Foto: VOA)
A
A
A

JAKARTA - International Monetary Fund (IMF) menyetujui program pinjaman senilai USD15,6 miliar atau sekitar Rp233,5 triliun yang bertenor empat tahun kepada Ukraina.

Dilansir VOA di Jakarta, Minggu (2/4/2023), pinjaman itu adalah bagian dari paket pendanaan global senilai USD115 miliar atau setara Rp1.721 triliun untuk menopang perekonomian Ukraina yang selama 13 bulan terakhir melawan invasi Rusia.

 BACA JUGA:

Adapun IMF itu akan membuka jalan pencairan segera dana senilai USD2,7 miliar kepada Ukraina.

Kemudian, dari pinjaman itu juga mensyaratkan para pejabat Ukraina untuk menjalankan reformasi yang ambisius.

Diketahui, Extended Fund Facility (EFF) adalah program pendanaan konvensional pertama yang disetujui oleh IMF untuk negara yang sedang terlibat dalam perang besar.

 BACA JUGA:

Besaran paket pendanaan secara keseluruhan menunjukkan komitmen masyarakat dunia untuk terus mendukung Ukraina dalam perang tersebut.

Sebelumnya, program pinjaman jangka panjang untuk Ukraina senilai USD5 miliar dibatalkan pada Maret 2022 karena IMF memberikan pinjaman darurat senilai USD1,4 miliar dengan sejumlah persyaratan. Lembaga donor itu kemudian mengucurkan tambahan pinjaman senilai USD1,3 miliar dalam program pangan pada Oktober 2022.

 

IMF berharap pinjaman itu akan membuka kucuran dana tambahan senilai USD115 miliar sebagai dukungan internasional kepada Ukraina.

Seorang pejabat IMF mengatakan paket senilai USD115 miliar itu mencakup komitmen pinjaman dan hibah dari beberapa institusi multilateral senilai USD80 miliar, dan komitmen pengurangan utang senilai USD20 miliar.

Disebut juga bahwa Ukraina harus memenuhi sejumlah kondisi selama dua tahun mendatang, termasuk menghindari kebijakan yang bisa mengikis pendapatan pajak, memastikan cadangan devisa yang memadai untuk menjaga stabilitas nilai tukar mata uang, mempromosikan independensi bank sentral dan memperkuat upaya memerangi korupsi.

Deputi Pertama Direktur Pelaksana IMF Gita Gopinath mengatakan program pinjaman Ukraina menghadapi risiko-risiko yang luar biasa tinggi.

Kesuksesan program pinjaman itu bergantung pada besaran, komposisi dan waktu pendanaan eksternal untuk menutup kesenjangan fiskal dan pendanaan eksternal serta memulihkan keberlangsungan utang Ukraina.

“Invasi Rusia ke Ukraina terus membawa dampak ekonomi dan sosial yang merusak,” kata Gita.

Dia memuji otoritas Ukraina karena berhasil menjaga stabilitas makro ekonomi dan keuangan.

Keputusan itu meresmikan perjanjian di tingkat staf yang disepakati pada 21 Maret.

Sehingga kesepakatan itu mempertimbangkan langkah Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa setelah perang berakhir.

Sedangkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyambut pendanaan baru itu.

“(Pendanaan) Itu sangat penting untuk membantu perjuangan kami melawan agresi Rusia,” kata Zelenskyy melalui Twitter.

“Bersama kita mendukung perekonomian Ukraina. Dan kami menuju kemenangan," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement