JAKARTA - Menguak alasan kenapa disebut Jalur Pantura. Asal usul Jalur Pantura yang kerap dilalui saat mudik menarik untuk dibahas.
Jalur Pantura merupakan jalur yang selalu ramai karena sering digunakan oleh orang-orang untuk mudik dari Jakarta ke provinsi lain di Pulau Jawa.
Lalu, kenapa jalan ini disebut dengan Jalur Pantura? Dirangkum Okezone, Kamis (13/4/2023) simak penjelasan mengenai alasan kenapa disebut Jalur Pantura berikut ini.
Jalur Pantura adalah jalan utama di Pulau Jawa sepanjang 1.316 km yang melewati 5 provinsi, yakni Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Jalur Pantura juga menghubungkan 2 pelabuhan penyeberangan, yakni Pelabuhan Merak di ujung Barat Pulau Jawa dan Pelabuhan Ketapang di ujung Timur Pulau Jawa.
Jalur ini disebut Jalur Pantura karena terbentang di sepanjang pesisir Pantai Utara Jawa, melewati Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Jalur ini merupakan sisa peninggalan penjajahan Belanda yang dibangun pada saat pemerintahan Daendels. Dalam pembangunannya, banyak pekerja yang kehilangan nyawanya karena kebijakan sistem kerja paksa yang diterapkan saat itu.
Pembangunan Jalur Pantura ini selesai pada 1809 yang dilakukan dalam 2 tahap, yang pertama yakni dimulai dari pembuatan jalur Pelabuhan Merak hingga Ujung Kulon.
Lalu pembangunan jalanan dimulai dari Anyer, Batavia hingga Merak, sehingga jalur Batavia –Banten sudah bisa rampung di tahun 1808.
Dilanjutkan tahun 1809, pembangunan dimulai dari Pandeglang sampai ke Sumedang. Lalu dilanjutkan kembali pembangunan hingga Semarang dan Demak.
Itulah penjelasan singkat mengenai alasan kenapa disebut Jalur Pantura. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk anda.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)