Alhasil, sudah menjadi pemandangan biasa jika masyarakat di sana harus membawa bergepok-gepok uang ZWL hanya untuk belanja.
Bahkan, uang 100 miliar di Zimbabwe hanya laku untuk membeli 3 butir telur.Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa hiperinflasi adalah alasan kenapa mata uang Zimbabwe tidak berharga.
Zimbabwe melakukan tiga kali redenominasi.Secara sederhana, redenominasi adalah penyederhanaan mata uang menjadi lebih kecil tanpa mengurangi nilainya. Salah satu tujuannya adalah untuk memperkuat nilai mata uang tersebut.
Sehubungan dengan hal ini, Indonesia juga sempat berencana untuk melakukan redenominasi.
Memang, ada negara yang berhasil menguatkan mata uang dan menjaga laju inflasi karena redenominasi, salah satunya adalah Turki. Namun, ada juga negara yang gagal menerapkan hal ini, salah satunya adalah Zimbabwe.
Meskipun telah melakukan redenominasi sebanyak tiga kali, yakni pada tahun 2006, 2008 dan 2009, keuangan negara ini tidak kian membaik.
Pada 2006, dolar Zimbabwe dikurangi jumlah nol nya sebanyak tiga digit. Jadi, uang ZWN1.000 berubah menjadi ZWN1.
Namun, karena ada terlalu banyak uang yang beredar, akhirnya inflasi tidak terkendali dan upaya redenominasi gagal. Bahkan pada 2007, inflasi Zimbabwe sempat mencapai 1000%.