JAKARTA - Lembaga pPenjamin Simpanan AS, Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengungkapkan penyebab kegagalan Signature Bank. Hal ini terjadi karena manajemen yang buruk dan pengejaran pertumbuhan yang cepat dan tidak terkendali dengan sedikit memperhatikan manajemen risiko.
Menurut laporan tersebut, manajemen dan dewan Signature Bank hanya mengejar pertumbuhan dan simpanan tanpa mengembangkan dan mempertahankan praktik dan kontrol manajemen risiko yang memadai yang sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan profil risiko institusi.
“Manajemen Signature Bank tidak mengedepankan praktik tata kelola perusahaan yang baik, tidak selalu mengindahkan kekhawatiran pemeriksa FDIC, dan tidak selalu tanggap atau tepat waktu dalam menanggapi rekomendasi pengawasan FDIC,” tulis FDIC, dikutip Sabtu (28/4/2023).
Signature Bank mengakselerasi pertumbuhannya melalui ketergantungan yang berlebihan pada simpanan yang tidak diasuransikan tanpa menerapkan praktik dan kontrol manajemen risiko likuiditas yang mendasar.
Kendati demikian, FDIC juga mengakui staf pengawasnya tidak cukup memadai untuk melakukan tugas dalam mengawasi bank secara menyeluruh. Pengawasan yang dilakukan FDIC sebelumnya dalam memberikan laporan pengawasan dan laporan pemeriksaan roll-up tahunan (Roll-up Reports on Examinations/ROEs) dinilai belum cukup.
“FDIC juga seharusnya dapat meningkatkan tindakan pengawasan lebih cepat, konsisten dengan konsep pengawasan forward-looking yang dimiliki Divisi Pengawasan Manajemen Risiko,” bebernya.
Sejak 2020, rata-rata 40% posisi di staf pengawas bank besar FDIC di wilayah New York kosong atau diisi oleh karyawan sementara, berdasarkan laporan itu.
Sebagai informasi, regulator menutup Signature Bank pada 12 Maret, dua hari setelah Silicon Valley Bank ditutup menyusul arus keluar deposito senilai USD 42 miliar dalam satu hari. Pada hari yang sama SVB gagal, Signature kehilangan 20% dari total setorannya dalam hitungan jam, kata Ketua FDIC Martin Gruenberg.
Sebelumnya, Signature memiliki aset USD 110,36 miliar dan deposito USD 88,59 miliar pada akhir tahun lalu, menurut Departemen Layanan Keuangan negara bagian New York. Seperti SVB, Signature sangat bergantung pada deposito yang tidak diasuransikan dan mengalami ledakan pertumbuhan antara 2019 dan 2020, ketika asetnya tumbuh hingga 64%.
(Feby Novalius)