Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dolar Menguat di Tengah Pembicaraan Utang AS

Safina Asha Jamna , Jurnalis-Rabu, 10 Mei 2023 |08:24 WIB
Dolar Menguat di Tengah Pembicaraan Utang AS
Dolar. (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Nilai tukar dolar AS naik tipis terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan, Rabu (10/5/2023) pagi.

Dikutip Antara, kenaikan ini karena para pedagang melihat tidak ada terobosan langsung pada pembicaraan pagu utang AS, melihat data inflasi baru untuk gambaran yang lebih jelas tentang prospek ekonomi dan kemungkinan jalur pendakian suku bunga Federal Reserve.

 BACA JUGA:

Indeks dolar yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang utama saingannya, memangkas kenaikan yang membawanya ke level tertinggi hampir satu minggu di awal sesi, dan terakhir terlihat di 101,63 atau naik 0,2% dalam perdagangan sore.

"Saya percaya kita akan melihat mungkin sedikit pandangan terbaik (pada plafon utang), hanya memastikan bahwa masing-masing pihak sedikit menjadi kaki tangan mereka," kata Wakil Presiden Perdagangan dan Transaksi di Monex USA, John Doyle.

 BACA JUGA:

"Jadi menurut saya kita tidak akan melakukan terobosan hari ini. Dan mungkin itulah mengapa dolar sedikit lebih kuat," tambahnya.

Rilis data inflasi AS yang diawasi ketat pada Rabu kemungkinan akan mengatur suasana pasar, setelah data pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan minggu lalu.

 

Setiap perubahan kebijakan Federal Reserve harus ditimbang dengan latar belakang gejolak baru-baru ini di sektor perbankan AS dan kebuntuan politik di Washington ketika mengangkat plafon utang negara dan menghindari gagal bayar, kata para analis.

Survei triwulanan The Fed terhadap petugas pinjaman bank yang dirilis menunjukkan bahwa kondisi kredit untuk bisnis dan rumah tangga AS terus mengetat pada awal tahun, kemungkinan besar karena kenaikan suku bunga.

Survei tersebut merupakan salah satu pengukuran sentimen pertama di sektor perbankan sejak kegagalan bank baru-baru ini, yang dipicu oleh kebangkrutan Silicon Valley Bank pada Maret.

Euro turun 0,39% menjadi USD1,0962. Sterling tetap datar di USD1,2620, menjelang pertemuan kebijakan bank sentral pada Kamis (11/5/2023).

"Sangat diharapkan bahwa kita akan mendapatkan kenaikan seperempat basis poin itu, dan kemudian kita akan melihat ke mana mereka pergi dari sana," kata Doyle.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement