Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Impor KRL Bekas Jepang Masih Tak Direstui, Penumpang Jadi Korban?

Heri Purnomo , Jurnalis-Kamis, 11 Mei 2023 |13:01 WIB
Impor KRL Bekas Jepang Masih Tak Direstui, Penumpang Jadi Korban?
KRL. (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - Rencana impor Kereta Rel Listrik (KRL) bekas dari Jepang yang direncanakan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) masih belum menemui titik terang.

Di mana rekomendasi impor masih belum dikeluarkan oleh sejumlah pihak. Alasanya untuk mendukung industri perkeretaapian di Indonesia.

 BACA JUGA:

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa dirinya lebih memilih untuk menggunakan kereta buatan dari dalam negeri dibandingkan dengan harus melakukan impor krl bekas dari Jepang.

Adapun yang dimaksud Luhut ialah penggunaan kereta buatan PT INKA untuk pengadaan kereta baru sebanyak 16 train set yang dapat dioperasikan pada 2025-2026.

 BACA JUGA:

"Sampai sekarang masih kita study, tapi kalau saya sih kalau ditanya saya lebih setuju yang bikin dalam negeri," kata Luhut di The Westin, Jakarta, Selasa, 9 Mei 2023.

Luhut menyebut bahwa keputusan hasil dari rencana impor krl bekas dari Jepang akan keluar jika hasil study yang dilakukan oleh stakeholder terkait sudah rampung.

"Sekarang kita lagi nunggu laporan hasil audit," katanya.

 

Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa pihaknya masih mengikuti hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang tak merekomendasikan impor KRL bekas dari jepang.

"BPKP kan sudah jelas tidak boleh. Pokoknya kan dalam rapat koordinasi kita semua menteri yang hadir di situ sepakat kita akan ikuti apa yang menjadi rekomendasi dari BPKP, termasuk Menteri Perindustrian," kata Agus saat ditemui di Kementerian Perindustrian, Jakarta.

Sementara itu, Pengamat Transportasi sekaligus Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno menyoroti persoalan penolakan impor Kereta Api oleh Kementerian Perindustrian.

Djoko menilai bahwa jika permintaan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk mengimpor kereta bekas dari Jepang sebagai ganti dari 10 rangkaian KRL yang akan dipensiunkan pada tahun ini tidak terselesaikan, maka hanya terdapat dua pilihan saja.

Pertama, kata Djoko yakni adanya pengurangan rangkain kereta pada layanannya KRL Jabodetabek. Dari pengurangan tersebut akan menimbulkan penumpang terlantar.

"Pilihan pertama, dibiarkan kereta yang usang tidak dioperasikan, (tapi) banyak penumpang KRL terlantar," kata Djoko kepada MNC Portal, Selasa (28/2/2023)..

Kedua yakni, tetap mengoperasikan 10 rangkaian yang direncanakan akan dipensiunkan. Akan tetapi keselamatan penumpang yang akan menjadi taruhannya.

Dia juga menekankan bahwa jika opsi kedua tetap dilaksanakan, lantas siapa yang akan menjamin keselamatan para penumpang tersebut.

"Kalo tidak jadi impor, pilihannya hanya itu," katanya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement