TERNATE – Laporan Bank Dunia menyebut kemiskinan ekstrem di Indonesia tinggal 1,5%. Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan penurunan kemiskinan ekstrem itu merupakan keberhasilan.
Sebelumnya, World Bank mengeluarkan laporan bertajuk Indonesia Poverty Assessment: Pathways Towards Economic Security yang menyebutkan kemiskinan ekstrem di Indonesia hanya tinggal 1,5% pada tahun 2022. Di mana penurunan itu berkat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan dukungan pemerintah dalam memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat miskin dan rentan.
“Saya kira ketika kemiskinan ekstrem itu hanya tersisa 1,5 persen, itu artinya merupakan keberhasilan kita di dalam menanggulangi kemiskinan ekstrem itu,” tegas Wapres usai menghadiri acara di Kota Ternate, Maluku Utara, Jumat (12/5/2023).
Melihat angka ini, Wapres pun semakin optimis dengan target agar kemiskinan ekstrem 0% pada tahun 2024 mendatang akan tercapai.
“Saya katakan, saya sangat optimis (nol persen) karena kalau 1,5 persen berarti dua tahun ini hanya per tahunnya itu hanya nol koma tujuh setengah persen dengan kerangka perbaikan peningkatan kualitas ditambah juga pembangunan desa yang lebih optimal maka pasti kita yakin kemiskinan ekstrem akan bisa teratasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Wapres mengatakan pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem sebesar 0% di tahun 2024 dengan diupayakan melalui dua strategi utama, yaitu peningkatan pendapatan dan pengurangan beban.