JAKARTA - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) memasang target ekspansi hingga produksi satu juta ton alumunium pada 2030. Untuk mewujudkannya, Inalum memperkat pondasi K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) yang jauh lebih kuat dan maksimal.
Inalum pun merujuk pada implementasi aspek K3 yang dijalankan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim).
SVP Power Plant Support and Administration Inalum Daniel Jimmy P Hutauruk, mengungkapkan, benchmarking dalam upaya meningkatkan kualitas dan implementasi aspek K3, agar kedepan aktivitas bisnis perusahaan yang bergerak di bidang produksi aluminium primer ini mampu berjalan lebih optimal.
Pupuk Kaltim sengaja dipilih sebagai sasaran benchmarking, melihat rekam jejak di industri manufaktur yang memiliki kesamaan proses dengan Inalum, sehingga bisa menjadi rujukan yang sesuai dalam mendukung aktivitas bisnis secara berkelanjutan.
"Melalui benchmarking ini kami ingin bertukar wawasan terkait implementasi K3 di Pupuk Kaltim, agar Inalum juga bisa meningkatkan kualitas K3 dalam aktivitas bisnis perusahaan," ujar Daniel, Minggu (14/5/2023).
Menurut Daniel, penerapan aspek K3 yang diterapkan Inalum hingga saat ini masih banyak kelemahan dan butuh berbagai improvement dalam mendorong transformasi bisnis secara signifikan.