JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengantongi laba bersih sebesar USD46,96 juta atau Rp703,77 miliar di kuartal pertama tahun ini.
Angka itu naik 49,31% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD31,45 juta dikutip dari Keterbukaan Informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (31/5/2023).
BACA JUGA:
Sejalan dengan laba, pendapatan usaha perseroan juga naik 18,96% menjadi USD102,61 juta atau Rp1,53 triliun, dari sebelumnya sebesar USD86,25 juta. Berdasarkan segmen geografisnya, penjualan dari area Kamojang mendominasi dengan berkontribusi sebesar USD40,06 juta atau Rp600,35 miliar.
Kemudian, penjualan dari area Ulubelu tercatat sebesar USD27,91 juta atau Rp418,24 miliar, area Lahendong mencatatkan penjualan sebesar USD21,42 juta atau Rp321,02 miliar, area Lumut Balai mencatatkan penjualan sebesar USD10,79 juta atau Rp161,79 miliar, serta area Karaha mencatatkan penjualan sebesar USD2,42 juta atau Rp36,26 miliar.
BACA JUGA:
Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan dan beban langsung lainnya tercatat sebesar USD41,13 juta atau Rp616,33 miliar, naik dari sebelumnya sebesar USD39,93 juta. Sementara itu, beban umum dan administrasi PGEO tercatat sebesar USD517.000 atau Rp7,74 miliar.