Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Stok Meningkat, Harga Gula Kok Masih Rp14.500/Kg?

Advenia Elisabeth , Jurnalis-Senin, 05 Juni 2023 |09:48 WIB
Stok Meningkat, Harga Gula <i>Kok</i> Masih Rp14.500/Kg?
Harga Gula Masih Tinggi. (Foto: Okezone.com/Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) meyakini bahwa pasokan gula dalam negeri akan meningkat di tahun ini. Pasalnya telah dimulainya giling tebu di berbagai Pabrik Gula (PG) di Tanah Air.

Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris Bapanas Sarwo Edhy saat meresmikan Pembukaan Giling di PG Jatitujuh, milik PT PG Rajawali II anak perusahaan ID FOOD, di Majalengka, Jawa Barat.

Menurutnya, dengan dimulainya masa giling secara serentak bisa menjaga stabilisasi pasokan dan harga gula nasional, khususnya memastikan ketersediaan Cadangan Gula Pemerintah.

Adapun rencana produksi gula konsumsi pada musim giling tahun ini sebesar 2,6 juta ton atau lebih tinggi dari produksi tahun 2022 sebanyak 2,4 juta ton sesuai data Kementerian Pertanian.

"Kita menargetkan giling pada tahun ini menghasilkan produktivitas dan rendemen yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya, sehingga dapat meningkatkan stok gula nasional, memastikan Cadangan Gula Pemerintah di BUMN Pangan tersedia, dan mengurangi angka importasi gula pada tahun depan,” ujar Sarwo dalam keterangan resmi yang dikutip, Senin (5/6/2023).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan mengungkapkan optimismenya bahwa musim giling tahun 2023 merupakan momentum kebangkitan industri gula nasional.

"Dari hasil kunjungan ke pabrik gula yang ada di bawah PG Rajawali II. Saya dapatkan progress positif, baik itu pertambahan lahan, kemudian PG Sindanglaut yang tiga tahun tutup beroperasi kembali menjalankan aktivitas giling. Kemudian kami juga mendapatkan update penggunaan mekanisasi dan pupuk limbah organik. Ini menguatkan harapan kita bahwa kebangkitan industri gula RNI dimulai dari Jawa Barat," ujar Frans.

Meningkatnya produksi tebu di wilayah Jawa Barat diakui oleh Direktur Utama PT PG Rajawali II Wahyu Sakti yang membawahi lima pabrik gula di Jawa Barat. Menurutnya, dalam jangka waktu tiga tahun terakhir dari tahun 2021 hingga 2023 terjadi peningkatan produksi secara berturut-turut, dari 9 juta kuintal pada tahun 2021, 10,5 juta kuintal pada tahun 2022, dan meningkat lagi menjadi 11,5 juta kuintal pada tahun 2023.

"Setiap tahun PT PG Rajawali II mengalami kenaikan produksi. Hari ini kita siap mulai giling dengan total produksi tebu mencapai 5,6 juta kuintal dengan rendemen 7,5 persen," ujar Wahyu.

Selain itu Wahyu juga mengatakan, pihaknya tengah mengembangkan Hak Guna Usaha (HGU) lahan hingga mencapai 60 hektar. Langkah tersebut untuk meningkatkan kapasitas dan produksi tebu di wilayah kerjanya.

Sebagai informasi, berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional per 3 Juni 2023, harga rata-rata gula di tingkat konsumen sebesar Rp14.511 per kg dengan harga tertinggi di Papua Barat sebesar Rp16.071 per kg dan terendah di Jawa Timur sebesar Rp13.432 per kg.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement