JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir terus melakukan konsolidasi sejumlah BUMN dan anak usahanya.
Kali ini integrasi terjadi di level anak usaha PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney.
BACA JUGA:
Kabar konsolidasi anak usaha Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata itu disampaikan Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria. Dia menyebut akan ada empat subholding yang didirikan dan ditargetkan rampung pada Juli 2023 mendatang.
"Yang dilakukan memang di dalam roadmap-nya InJourney itu ada empat subholding," ungkap Dony saat ditemui di gedung DPR RI, ditulis Jumat (16/6/2023).
BACA JUGA:
Dari empat entitas tersebut, Dony membocorkan salah satu subholding yang dinamai InJourney Aviasi Air Services dengan lini bisnis berupa lounge hingga kargo.
"Ada lounge, ada kargo, dan lain sebagainya, ini menjadi satu subholding sendiri, nanti namanya InJourney Aviasi Air Services," kata dia.
Menurutnya, pendirian empat subholding untuk menghindari sifat palugada dari bisnis anak dan cucu InJourney di sektor aviasi alias penerbangan, sehingga usaha di bidang aviasi menjadi lebih fokus.
"Supaya lebih fokus, jadi masing-masing anak usaha itu jadi lebih fokus, tidak lagi mengerjakan berbagai macam, nanti Airport juga khusus, nanti memanage airport aja," turut Dony.
Saat ini proses review daripada operation policy, commercial policy, dan organization structure terus dilakukan, sebelum konsolidasi dinyatakan rampung.
Di luar pembentukan empat subholding, Dony membantah adanya penggabungan (merger) PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I dan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II. Dia memastikan konsolidasi baru berupa penyetaraan.
Artinya, merger hanya menjadi opsi dari sekian skema konsolidasi. Dalam konteks ini pemegang saham masih melakukan kajian mendalam.
"Merger itu masih kajian ya, tapi sebetulnya bukan merger-nya, tapi penyetaraan, kita kan punya dua perusahaan bandara AP I dan AP II, selama ini AP I dan AP II itu pola operasionalnya itu berbeda masing-masing," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)