JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan impor KRL bekas dari Jepang tidak jadi. Di mana impor tersebut diminta oleh PT Kereta Commuter Indonesia.
Keputusan Luhut setalah dirinya melakukan rapat dengan stakeholder terkait dengan impor KRL bekas dari Jepang.
"Jadi kami sudah rapatkan mengenai KRL kita tidak akan mengimpor barang bekas," kata Luhut saat ditemui di Stasiun KCIC Halim, Jakarta, Kamis (22/6/2023).
"Karena itu melanggar tiga aturan, satu Peraturan Presiden, yang kedua Perindustrian dan ketiga dari Kemenhub," tambahnya.
Luhut mengatakan, keputusan menolak impor KRL sudah diambil melalui berbagai perhitungan yang matang. Dan itu tidak ada masalah.
"Ga ada masalah sudah kita hitung semua kita exercise ada jago-jagonya di sana yang ahlinya dan mereka memaparkan kemarin semua kendala-kendala bisa diselesaikan," katanya.
Sebelumnya, Direktur Kereta Commuter Indonesia Asdo Artriviyant mengungkapkan bahwa rencana impor 10 rangkaian kereta bekas dari Jepang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kereta yang digunakan untuk tahun ini dan tahun 2024.
Menurut Asdo, rencna pengimporan krl tersebut dilakukan untuk memenuhi dapat mengakut penumpang moda transportasi krl di Indonesia yang semakin hari semakin meningkat.
"Jadi di tahun ini kenapa kita membutuhkan 10 train set krl, karena kebutuhan pelanggan comuter kita semakih hari semakin meningkat," kata Asdo di Inews Tower, Jakarta, Kamis (8/6/2023).
Di mana rata-rata penumpang krl berkisar di angka 900 ribu orang per hari. Angka ini akan terus meningkat seiring dengan perbaikan prasarana yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan.