JAKARTA - Program Kartu Prakerja dinilai memberi banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia. Di mana yang awalnya pengangguran menjadi dapat pekerjaan, bahkan membuka usahanya sendiri setelah mengikuti program Kartu Prakerja tersebut.
Keberhasilan program Kartu Prakerja dalam mengatasi pengangguran di Indonesia ini terbukti dari alumni-alumni Prakerja yang mulai membuka bisnis UMKM sendiri serta jumlah peserta Kartu Prakerja yang semakin meningkat sejak diluncurkan pertama kali pada 2020.
Dirangkum Okezone, Sabtu (24/6/2023) berikut ini fakta Kartu Prakerja buktikan pengangguran bisa dapat kerja dan punya usaha.
1. Dapat kerja
Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja mencatat ada sekitar 24% peserta Prakerja yang awalnya pengangguran mengaku sudah mendapatkan pekerjaan atau bahkan berwirausaha setelah menyelesaikan kursus hingga menerima insentif dari Prakerja.
2. Buka usaha
Adapun para alumni Prakerja mengungkap bahwa mereka mulai berwirausaha dan membuka usahanya sendiri setelah mengikuti program Kartu Prakerja. Dina, salah satu alumni Prakerja yang merupakan pemilik dari bisnis kuliner Mie Ayam dan Seblak mengatakan bahwa ia mengikuti program tersebut pada 2020 lalu dan saat ini usahanya sudah sangat berkembang.
Dia juga mengatakan telah menjadi pembicara di sejumlah seminar tentang kewirausahaan berkat ilmu yang diperolehnya selama mengikuti kelas pelatihan UMKM melalui Prakerja.
Tak hanya Dina, Syarif Fauzi sebagai salah satu alumni Prakerja dari Indramayu pun juga berbagi pengalamannya. Ia mengaku berkat mengikuti program Kartu Prakerja, dirinya kini mampu menjalankan bisnis angkringan hingga saat ini telah mempunyai lima gerobak.
3. Tembus 17 juta peserta
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap sejak diluncurkan pada 2020 lalu hingga saat ini, penerima program Kartu Prakerja telah tembus hingga 17 juta peserta. Adapun sekitar 54% penerimanya adalah wanita dengan tingkat pendidikan pada umumnya di bawah SMA.
“Penerimanya sudah lebih dari 17 juta, jadi cukup masif dan sekitar 54 persennya wanita dan sebagian besar pendidikannya di bawah SMA, dan sesudah lulus itu kita lihat sebagian mendapatkan pekerjaan baru, sebagian menjadi pengusaha atau UMKM. Nah, ini yang ingin kita terus berdayakan," ujar Menko Airlangga.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)