4. Pemerintah dinilai egois
Keputusan pemerintah terkait kebijakan cuti bersama dadakan ini dinilai Danang egois lantaran para pengusaha tidak diajak duduk bersama. Padahal, pihak yang paling terdampak dari kebijakan tersebut adalah pengusaha
"Tapi tidak semua seperti itu. Di kalangan buruh tidak akan banyak pergerakan ekonomi karena UMP mereka dan banyak industri padat karya yang pangkas jam kerja buruh. Tapi saat ada dadakan lembur, perusahaan harus menyesuaikan lagi finansial konsekuensinya dari kebijakan dadakan. Dan ini berulang terjadi tiap tahun masalah SKB tidak dirancang matang dan mendadak," katanya.
5. Tanggapan Menaker
Hal itu pun membuat Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah buka suara. Ia mengatakan bahwa pelaksanaan cuti bersama ini bersifat fakultatif sesuai kesepakatan antara pengusaha dan pekerja.
“Ya karena yang disepakati adalah cuti bersama maka sebenarnya seperti yang saya sampaikan tadi pelaksanaan cuti bersama itu bersifat fakultatif atau pilihan sesuai dengan kesepakatan antara pekerja atau buruh dengan mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan operasional perusahaan,” ungkap Ida.
Jadi, jika pengusaha membutuhkan perusahaannya terus beroperasional maka bisa meminta pekerja untuk bekerja namun sesuai dengan kesepakatan.
(Feby Novalius)