Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Siapa Pemilik Kapal Selam Titan yang Hilang dan Meledak Dekat Bangkai Titanic?

Rina Anggraeni , Jurnalis-Selasa, 27 Juni 2023 |10:10 WIB
Siapa Pemilik Kapal Selam Titan yang Hilang dan Meledak Dekat Bangkai Titanic?
Ilustrasi (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Siapa pemilik kapal selam Titan yang hilang dan meledak dekat bangkai Titanic menarik untuk diulas. Pasalnya, kapal ini membawa lima orang terkaya di dunia.

Kelimanya bernama Shahzada Dawood dan putra remajanya, Suleman lalu penjelajah Prancis Paul-Henri Nargeolet. Stockton Rush, CEO OceanGate, perusahaan yang mengoperasikan kapal. Dengan isi penumbang ini membuat warganet penasaran siapa pemilik kapal selam.

Siapa pemilik kapal selam Titan adalah OceanGate yang beroperasi di Everett, Washington.

OceanGate perusahaan menyediakan kapal selam berawak untuk industri, penelitian, dan eksplorasi. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2009 oleh Stockton Rush yang menjabat sebagai CEO.

Rush lulus dari Princeton pada 1984 dengan gelar sarjana teknik kedirgantaraan. Dia mengatakan bahwa Rush tidak pernah benar-benar tumbuh dari impian masa kecilnya yang ingin menjadi astronot, tetapi penglihatannya tidak cukup baik.

Setelah kuliah, dia pindah ke Seattle untuk bekerja di McDonnell Douglas Corporation sebagai insinyur uji terbang pada program F-15. Menurut bio perusahannya, dia memperoleh gelar MBA dari UC Berkeley pada tahun 1989.

Dia merawat impian perjalanan luar angkasanya selama bertahun-tahun, membayangkan dia akan bergabung dengan penerbangan komersial sebagai turis. Namun pada 2004, katanya kepada Smithsonian, mimpi itu berubah setelah Richard Branson meluncurkan pesawat komersial pertama ke luar angkasa.

Rush mendirikan OceanGate pada tahun 2009, dengan misi “Meningkatkan akses ke laut dalam melalui inovasi”.

OceanGate sendiri saat ini mengoperasikan tiga kapal selam untuk melakukan penelitian, produksi film, hingga "perjalanan eksplorasi", termasuk tur situs Titanic lebih dari 13.000 kaki di bawah permukaan laut. Kursi di misi delapan hari itu berharga USD250.000 per orang.

(RIN)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement