Selain itu, Bank Dunia per Juli 2023 kembali memasukkan Indonesia dalam grup upper middle income countries, setelah sempat turun ke grup lower middle income countries di tahun 2020 karena pandemi.
Meskipun demikian, Jokowi mengingatkan bahwa situasi yang dihadapi di paruh kedua 2023 tidak mudah serta harus mewaspadai beberapa hal, antara lain lingkungan global yang masih tidak stabil, serta ketegangan geopolitik yang masih berlangsung berimbas pada pertumbuhan ekonomi dan aktivitas perdagangan yang melemah dan mengakibatkan penurunan ekspor.
“Kemudian berbagai lembaga internasional memprediksi perlambatan ekonomi global. Ini juga harus betul-betul kita lihat. IMF memberikan angka 2,8%, World Bank memberi angka 2,1% dan OECD 2,6%, dan juga kenaikan tingkat suku bunga global ini hati-hati, inflasi global juga masih relatif tinggi,” ujarnya lagi.
Selain itu, menurutnya, patut juga dicermati fragmentasi perdagangan global yang menghambat kerja sama multilateral, hingga berbagai indikator dini untuk konsumsi dan produksi yang menunjukkan situasi baik positif maupun melemah.
(Taufik Fajar)