JAKARTA - Pelaku usaha mengapresiasi kebijakan pemerintah melibatkan sektor swasta dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Proyek strategis ini dinilai sebagai cerminan langkah maju Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempersiapkan modal masa depan bangsa dalam mewujudkan keadilan sosial, pemerataan ekonomi, dan pembangunan berwawasan lingkungan.
“Pembangunan IKN berorientasi kepentingan jangka panjang. Saya pastikan Lippo Group akan berkontribusi dalam pembangunan IKN. Memang, ada banyak suara skeptis, tapi Lippo telah berkomitmen untuk berperan aktif dalam program jangka panjang ini,” kata Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (3/7/2023).
Total anggaran untuk pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke IKN sebesar Rp466 triliun, yang akan dipenuhi melalui APBN sebesar Rp89,4 triliun, Rp253,4 triliun dari kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), dan swasta sebesar Rp123,2 triliun.
Lippo Group siap membangun infrastruktur pendidikan dan kesehatan di IKN. John menyatakan bahwa keputusan itu ditempuh Lippo Group menyusul konsistensi pemerintahan Presiden Jokowi dalam pengambilan keputusan, khususnya terkait momentum untuk mengeksekusi pembangunan IKN.
Dikatakan, mega proyek pembangunan IKN membutuhkan anggaran besar, namun kinerja perekonomian nasional sangat baik. John mengungkapkan bahwa pada tahun 2022, produk domestik bruto (PDB) per kapita secara nasional tumbuh sebesar USD4.783, inflasi per Mei 2023 terjaga di angka 4%, dan rasio utang luar negeri terhadap PDB juga stabil di kisaran 30,1% pada triwulan-I 2023.
“Pekerjaan IKN sudah dimulai. Ini pertanda baik. Apalagi pemerintah sedang membangun hunian Aparatur Sipil Negara dan Hankam. Kita bisa saksikan, ada 47 tower rumah susun yang dipersiapkan Kementerian PUPR,” jelas John.