JAKARTA - Catatan pelunasan utang Indonesia ke Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menarik untuk diulas.
Baru-baru ini Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani kembali menegaskan kalau semua utang Indonesia ke IMF itu sudah dilunasi.
BACA JUGA:
Sebelumnya, penegasan utang yang dilakukan Sri ini usai IMF meminta agar Indonesia bisa kembali membuka ekspor nikel dan mineral lainnya.
"Yang saya heran itu (soal utang Indonesia ke IMF) muncul kembali. Itu kan program IMF tahun berapa? 1997-1998 atau 2000 awal, waktu itu kan sudah dilunasi semua," ujar Sri, di Jakarta, Selasa (4/7/2023).
BACA JUGA:
Lantas bagaimana kronologi utang Indonesia ke IMF itu? Berdasarkan catatan Okezone, Bank Indonesia (BI) pernah merilis data mengenai pelunasan utang IMF. Tepatnya, Kamis 12 Oktober 2006, Gubernur BI kala itu, Burhanuddin Abdullah menjelaskan, seluruh pinjaman kepada IMF di bawah skim Extended Fund Facility (EFF).
Dia menyebut pelunasan sebesar SDR 2.153.915.825, atau ekuivalen USD3,181,742,918 (USD/SDR = 1,47719) merupakan sisa pinjaman yang seharusnya jatuh tempo pada akhir 2010.
Di mana percepatan pelunasan utang IMF tahap ke-2 ini, lanjut Burhanudiin, mengurangi beban utang dan meningkatkan kepercayaan diri dalam menyusun dan melaksanakan program pembangunan ekonomi.
"Pelunasan pinjaman IMF ini merupakan sinyal peningkatan confidence dan fleksibilitas fiskal pemerintah", ujar dia kala itu.
BACA JUGA:
BPKP juga telah memberikan statement resmi soal Indonesia yang telah melunasi utang ke IMF.
Penyelesaian utang ini menandai era kebijakan ekonomi yang lebih mandiri, lepas dari intervensi IMF.
"Kami mengatakan kepada IMF bahwa kami akan melunasi utang. Sesuai mekanismenya, penyelesaian akan rampung dalam lima hari. Jadi minggu depan kita tidak punya utang lagi kepada IMF," kata mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah, saat memaparkan hasil Rapat Dewan Gubernur BI kepada wartawan di Jakarta beberapa waktu silam dalam situs BPKP.
Sehingga Indonesia sudah tidak berkewajiban lagi mengikuti post program monitoring (PPM) dan Indonesia sama dengan anggota IMF lainnya, yang kondisi makroekonominya dalam keadaan baik.
Berikut ini catatan lengkap soal pelunasan utang Indonesia ke IMF:
1. Utang Indonesia terhadap IMF adalah USD9,1 miliar, jika dengan nilai tukar sekarang setara dengan Rp117 triliun
2. Percepatan pelunasan utang IMF tahap ke-2 dilakukan setelah Pemerintah dan BI menilai keseimbangan eksternal yang tercermin dari surplus neraca pembayaran dan cadangan devisa mengalami peningkatan signifikan pada 2006.
3. Pelunasan pinjaman tersebut telah mempertimbangkan posisi cadangan devisa Indonesia hingga akhir 2006 diperkirakan di atas USD39 miliar atau masih berada pada level aman. Di mana cukup untuk memenuhi kebutuhan pembayaran impor lebih dari 4 bulan dan cicilan pinjaman luar negeri Pemerintah.
4. Pembayaran utang Indonesia empat tahun lebih cepat dari jadwal yang ada.
5. Seluruh utang Indonesia kepada IMF sudah lunas pada Kamis 12 Oktober 2006.
6. Sejak 2006, Indonesia bukan lagi jadi pasien IMF.
(Zuhirna Wulan Dilla)