Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gelontorkan Duit Rp492 Triliun, Sri Mulyani: Langsung Dinikmati Masyarakat

Michelle Natalia , Jurnalis-Senin, 10 Juli 2023 |15:38 WIB
Gelontorkan Duit Rp492 Triliun, Sri Mulyani: Langsung Dinikmati Masyarakat
Sri Mulyani. (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sejumlah progres dari realisasi APBN Tahun Anggaran (TA) 2023 di semester I, salah satunya adalah belanja pemerintah yang langsung dinikmati masyarakat.

Dari belanja pemerintah tersebut, yang dirasakan langsung oleh masyarakat adalah sebesar Rp492 triliun.

 BACA JUGA:

"Dari mulai perlindungan sosial, bansos-bansos yang uangnya langsung masuk ke kantong dan dinikmati masyarakat," ungkap Sri dalam Rapat Kerja dengan Banggar DPR RI dan Gubernur Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Senin (10/7/2023).

Dia menyebutkan, belanja ini terwujud melalui sejumlah program, seperti misalnya Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, bantuan PBI, bantuan benih, bantuan Alsintan, dan bantuan ternak.

 BACA JUGA:

Belanja ini juga termasuk program beasiswa, bantuan operasi sekolah, dan bantuan operasi kesehatan, serta pembangunan infrastruktur yang langsung menyangkut masyarakat banyak seperti air bersih, jembatan, dan juga bantuan untuk daerah yang terkena bencana alam.

"Ini termasuk kabupaten Cianjur yang mendapatkan Rp1,5 triliun untuk membangun kembali rumah-rumah yang rusak," tambah Sri.

Dia menyebut, belanja non K/L termasuk di dalamnya adalah yang diterima masyarakat, subsidi dan kompensasi listrik.

"Sehingga harga BBM dan listrik terjaga, subsidi BBM, LPG 3 kg di sini Rp5,4 triliun, dan subsidi perumahan serta Kartu Prakerja," terangnya.

Secara keseluruhan, hingga semester I 2023, belanja non K/L mencapai Rp474,4 triliun, didominasi oleh belanja pensiun Rp87,5 triliun. Sri mengatakan, ada kenaikan 5,2% dari tahun lalu baik untuk Taspen dan Asabri. Kemudian, yang terbesar dari belanja non K/L adalah subsidi dan kompensasi, Rp95,8 triliun ditambah Rp66,1 triliun.

"Ini hanya untuk BBM dan subsidi listrik," ucapnya.

Sri menyebut, jumlah BBM naik 1,8% dari sisi konsumsi, LPG 3 kg naik 5,4%, dan listrik bersubsidi juga naik 2%.

Subsidi bantuan uang muka perumahan juga mengalami kenaikan sangat tinggi, yaitu 32,9% atau mencapai 84.500 unit rumah.

"Kita masih membayar kompensasi untuk bahan bakar yang tidak sebetulnya tidak disubsidi tetapi diberikan kompensasi dan juga kekurangan kompensasi tahun lalu untuk listrik sebesar Rp16,8 triliun," pungkas Sri.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement