Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Luhut Mau Stop Ekspor Gas, Begini Reaksi Pengusaha

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Kamis, 13 Juli 2023 |13:01 WIB
Luhut Mau Stop Ekspor Gas, Begini Reaksi Pengusaha
Gas Bumi (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Ketua Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB), Achmad Widjaja menolak rencana pemerintah untuk melarang ekspor gas bumi. Sebab hal erat kaitannya dengan kontrak-kontrak yang sudah dijalin dengan mitra dagang selama ini.

Menurut Achmad daripada melarang ekspor gas bumi, Pemerintah harus melakukan eksplorasi dahulu potensi-potensi gas alam yang sebetulnya melimpah di Indonesia namun banyak yang belum terjamah oleh Pemerintah.

"Perlu ada terobosan untuk berbicara kedaulatan Energi dulu, jangan berbicara sepotong disebut ekspor gas (dilarang), ekspor gas kita ini kan di LNG (liquefied natural gas) yang sudah konttak long term," ujar Achmad dalam Market Review IDXChannel, Kamis (13/7/2023).

"Kalau kita ada eksplorasi masih bisa mengimbangi, sekarang perlu Pemerintah beberkan ke industri apa total plant 10 tahun terakhir yang mendukung industri," sambungnya.

Menurutnya saat ini untuk sektor sumber daya mineral pemerintah sudah cukup banyak melakukan eksplorasi. Makanya cukup masuk akal menurutnya apabila pemerintah mau melakukan hilirisasi di sektor sumber daya mineral.

"Sekarang minyak, ada yang eksplor tidak untuk melawan stop ekspor. Pemerintah harus jawab, kalau eksplorasi kita ada sekian banyak. Sekarang minyak dan gas bumi apakah ada eksplorasi atau menambang seperti mineral, kalau masih cukup why kita stop," lanjutnya.

Achmad menilai yang perlu dilakukan pemerintah adalah menyetop impor, bukan justru melarang ekspor yang saat ini sudah jelas-jelas berkontribusi terhadap pendapatan negara.

"Yang perlu kita lakukan adalah stop impor, yang disebut stop impor LPG, tapi ekspornya jalan, itukan pemasukan negara," pungkasnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement